OPINI
Adhen Nur Muhammad Dhilif *)
G20 atau Group of Twenty merupakan suatu forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa, dibentuk pada 1999 dengan fokus pada perekonomian dan keuangan global. G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% Produk Domestik Bruto atau PDB dunia. G20 atau Group of Twenty tidak memiliki ketua tetap, sehingga tiap tahunnya anggota grup salah satunya digilir menjadi presidensi G20. Indonesia menjadi tuan rumah G20 dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022. Tentu menjadi presidensi G20 merupakan panggung besar bagi Indonesia, terutama di tengah ekonomi global yang terpuruk akibat terpapar pandemi Covid-19. Terpilihnya sebagai presidensi G20 membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis. Presidensi G20 merupakan momentum bagi Indonesia untuk unjuk gigi dalam memimpin pemulihan ekonomi dunia.
Indonesia tengah menjadi perhatian dunia atas kiprah yang diterima sebagai pemegang Presidensi G20. Mandat yang pertama kali diemban oleh Indonesia berlangsung sejak 1 Desember 2021 sampa 30 November 2022. Banyaknya dampak terhadap kebudayaan Indonesia atas terselenggaranya acara G20 di Bali, sehingga dapat menimbulkan pertanyaan, bagaimana Indonesia mengenalkan budayanya ke dunia serta apa saja budaya yang di kenalkan, serta apa saja upaya Indonesia terhadap perwakilan Negara yang hadir di kegiatan G20. Jadwal Konferensi Tingkatan Tinggi (KTT) G20 ditutup dengan makan malam pimpinan Negara serta tamu undangan. Pemerintah Indonesia mempersiapkan jamuan istimewa serta pula pertunjukan budaya di Garuda Wisnu Kencana( GWK). Garuda Wisnu Kencana(GWK)ialah salah satu destinasi kesukaan Pulau Dewata serta terus menjadi menawan dalam momen gala diner tersebut. Pertunjukan budaya berbentuk tarian serta lagu pula ikut menemani para kepala Negara serta delegasi.
Indonesia memperkenalkan budayanya dengan strategi yang unik serta brilian. Indonesia memperkenalkan budaya pangan nusantara lewat Food Theater kepada 6 pasangan Kepala Negara ataupun spouse yang muncul pada Konferensi Tingkatan Tinggi(KTT) G20 Indonesia 2022. Indonesia juga memperkenalkan budaya tari tradisionalnya pada acara gala dinner dan penyambutan kehadiran pimpinan Negara, serta Budaya Batik dikenakan pada kegiatan welcoming dinner sehingga jadi potensi besar di lingkup internasional. Budaya Tari Tradisional dikenalkan melalui penyambutan pemimpin atau perwakilan Negara G20 dan saat acara gala dinner di Gedung Wisnu Kencana (GWK). Tarian yang menyambut kedatangan pimpinan yaitu Tari Merak, Tari Pendet, dan Tari Tortor. Tidak hanya tarian tradisional, para Pemimpin atau perwakilan Negara KTT G20 juga disuguhkan permainan musik tradisional. Di antaranya Kolintang, Gendang Batak, dan Gamelan Rindik, serta penampilan anak-anak dengan baju-baju tradisional.
Acara gala dinner menjadi penutup agenda KTT G20 di hari pertama bersama para pemimpin negara dan tamu undangan. Tarian yang pertama kali dibawakan dengan tema ‘Challenge’ yaitu Tarian Garuda Paksi, Kecak, dan Bujang Ganong. Tarian yang kedua dibawakan dengan tema ‘Nature’ yaitu Tari Kijang, Pecak, Kupu-kupu, dan Enggang yang mengiringi lagu Damai . Pada tema ketiga yaitu ‘Recovery Together’ dibawakan dengan Kendang khas Indonesia yakni Kendang Sunda, Beleq, dan Dol, serta Tarian Topeng Betawi, Randai, Belian Bawo, Tarian Lala, Tarian Papua, Tari Kipas dan Tari payung.
Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan batiknya kepada dunia. Sungguh menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang dengan kehadiran para pemimpin dunia yang bersedia dan mengenakan batik dalam acara Welcoming Dinner pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali. Beberapa kepala negara yang mengenakan batik itu, antara lain Presiden Cina, Perdana Menteri Kanada, Perdana Menteri Inggris, Perdana Menteri Singapura, dan Perdana Menteri India.
Terlepas dari Upaya mengenalkan Budaya Indonesia terhadap Perwakilan Negara yang hadir di kegiatan G20. Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan perjamuan khusus dan mengonsep pertunjukan budaya di Garuda Wisnu Kencana (GWK) semenarik mungkin untuk menemani Kepala Negara dan delegasi ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 selama Gala Dinner. Pagelaran budaya menghibur kepala negara G-20 di jamuan makan malam atau gala dinner di tempat wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Indonesia menghibur para tamu dengan meriah. Indonesia memperkenalkan budaya pangan nusantara lewat Food Theater.
Terselenggaranya kegiatan G20, Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dari pemimpin negara. Apresiasi terhadap penyelenggaraan KTT G20, Para tamu negara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memuji penyelenggaraan konferensi dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach ketika menghadiri jamuan makan siang di Bali. Presiden International Olympic Committee (IOC) menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan KTT G-20.
Dapat disimpulkan bahwa banyak sekali dampak yang diberikan, terutama Budaya Indonesia cukup tinggi. Pada pengenalan budaya Indonesia pada manca Negara, Indonesia telah memperkenalkan budaya Batik, Tari Tradisional, Hidangan Nusantara dengan strategi unik dan brilian. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai Budaya Indonesia di manca Negara. Adapun faktor tersebarnya budaya Indonesia yaitu Indonesia menjadi tuan rumah dan mempunyai peluang besar untuk memperluas kebudayaan Indonesia. Sebagai tuan rumah G20, Indonesia memilki beberapa upaya menegnalkan lebih budaya indonesia melalui acara jamuan malam. pemerintah telah menyiapkan perjamuan khusus dan pertunjukan budaya di Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk menemani Kepala Negara dan delegasi. Selama Gala Dinner, Presiden Jokowi mengaku senang dengan kehadiran para pemimpin dunia yang mengenakan Batik. Kelancaran dan kemeriahan acara G20 Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dari para tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
*) Penulis Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
4 Comments
Wah bermanfaat sekali kak
Wah bermanfaat sekali kak luar biasaaa
terimakasih informasinya, sangat bermanfaat
terimakasih atas wawasannya bermanfaat