GORONTALO FN News – Beredar kabar bahwa keluarga pejuang sebagai motor backup batu hitam mendapat balasan yang santai dan normatif.
Bugani Wartabone yang di mandatkan sebagai ketua Kerukunan Penambang Bone Bolango Bersatu dan juga menjadi tokoh penambang membuka suara akibat berita yang beredar.
“Pertama; saya harus sampaikan, saya terpilih menjadi ketua Kerukunan Penambang Bone Bolango Bersatu, atas keputusan penambang secara kolektif-kolegial.
Ke dua; dari awal gerakan, masyarakat tau benar bagaimana perjuangan. Sampai hari ini saya tidak pernah menganggap adanya kelompok tetapi bicara semua atau keseluruhan
Ketiga; Menjadi pesan kepada kami keluarga pejuang, ja walau’u tingoli wanu jamo bela rakyati. Ini yang menjadi dasar saya untuk membela rakyat keseluruhan dan telah terpatri dalam hidup kami.
Keempat; Saya bersama keponakan yang jelas menjadi aktivis di Bone Bolango, bersama ingin mencarikan solusi untuk persoalan polemik batu hitam. Terbukti dari FGD kemarin. Apakah ada niatan atau untuk membungkam kelompok lain? Sama sekali tidak. Jelas untuk keseluruhan.”
Berikut pula bahasa yang di lontarkan oleh aktivis yang getol mengurus persoalan batu hitam; Mohamad Akbar Rezaldath Iyou dan Dewa Diko yang juga selaku cicit pejuang.
“Saya sama sekali tidak mengenal siapa Warsono, bahkan ketemu pun saya tidak pernah. Saya masih fokus dalam persoalan hajat hidup masyarakat yang bergantung di pertambangan suwawa.
Gerakan semua yang kami perjuangkan sama sekali tidak ada intervensi dari siapapun.
Semua hanya karena kepentingan penambang. Saya berharap ditengah perjuangan memperoleh izin Legalitas terhadap pertambangan Rakyat Suwawa – Bone Bolango, kondusifitas daerah tetap terjaga, tanpa ada konflik.”Ungkap Dewa Diko
“Enggak masalah, persoalan seperti ini hal yang biasa. Untuk menjatuhkan kami sebagai aktivis ada saja cara yang di lakukan.
Otomatis ini di buat oleh orang yang mungkin perlahan mulai terbukti kesalahannya.
Di tambah kekuatan masyarakat yang telah mempercayai kami sehingga banyak yang mulai terusik serta hilang akan ketokohan.
Analoginya seperti ini, bahkan sosok malaikat yang baik, ada saja yang tidak menyukai yaitu; setan.
Asumsi yang di bangun, tanpa melihat masyarakat. Kami mengantisipasi kesusahan masyarakat, di tambah kami di bawa-bawa dengan salah satu investor, kami pun tidak mengenal siapa, bahkan ketemu pun tidak pernah.”Pungkas Rezaldath.
Tinggalkan Balasan