32 SISWA KELAS UNGGULAN SMPN NGAMBON, DIDUGA ADA TAMBAHAM BIAYA

Ilustrasi Gambar

Bojonegoro : Untuk meningkatkan mutu dan kualitas serta menjadikan siswa yang berprestasi di bidang akademik, SMPN Ngambon Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, adakan program kelas unggulan.

” Keseluruhan siswa yang berhasil masuk sudah terseleksi mengikuti tes kelas unggulan.,” demikian disampaikan Marsono Kepala Sekolah SMPN Ngambon di ruang tamu Sekolah. Senin, 30/09/2024.

Kata Marsono, selain diadakannya Kelas Unggulan, SMPN Ngambon sedang mempersiapkan asrama di areal lokasi Sekolah, disediakan untuk Siswa- siswi yang berminat menimbah ilmu Agama.

” Kami juga mempersiapkan guru ngaji, untuk memenuhi kegiatan proses belajar mengaji bagi wali murid yang berminat putranya di pondokan di Asrama,” tuturnya.

Selanjutnya kembali pada persoalan kelas unggulan menurut Marsono, SMPN Ngambon menggandeng Bimbingan Belajar (Bimbel) Talenta untuk mengajari siswa unggulan mereka.

“Para Siswa yang masuk Kelas Unggulan dikatagorikan mewakili dari masing masing kelas,,” Ungkapnya.

Marsono berkeinginan siswa SMPN Ngambon, nantinya bisa menjadi duta pendidikan dan mampu menjadikan siswanya berprestasi serta dapat sejajar dengan sekolah lain yang telah maju di Kabupaten Bojonegoroa.

Dari pengakuan Marsono jumlah siswa yang terseleksi masuk pada kelas unggulan, ada dugaan biaya tambahan persiswa Rp.100.000.

” Namun dikelola oleh pihak Komite,” akunya, Senin, 30/09/2024.

Sayangnya, perbincangan kemudian harus terhenti, karena Marsono pamit ada acara rapat sekolah bersama Dewan Guru.

Akan tetapi perbincangan bersama awak media, dilanjutkan melalui chat WhastApp miliknya.

Menurut Marsono, Kepala Sekolah SMPN Ngambon, bahwa Program Kelas Unggulan diikuti oleh 32 orang siswa.
Selasa, 01/10/2024.

Program yang sedang dijalani diantaranya adalah :

“1. Pelatihan OSN IPA
2. Pelatihan OSN IPS
3. 3.Pelatihan OSN matematik.
4. Publik speaking
5. MC
6. IT
7. BHS inggris kerjasama dengan Pare Kediri
8. Outing class, sudah berjalan 2 bulan, ”
demikian dituliskan oleh Marsono dalam chat WhatsAppnya. Rabu, 02/10/2024.

Sedangkan program Outing class rencana ke Tugu Pahlawan dan Bonbin Surabaya, dengan naik Kereta Api dari Cepu – Surabaya

Tujuan Kegiatan Outing Class diadakan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik, serta menumbuhkan kreativitas mereka.

Setelah itu, percakapan lewat chat WhatsApp kemudian masuk pada persoalan adanya dugaan tambahan biaya Rp. 100.000 bagi Siswa Kelas Unggulan.

Memang harus diakui, sekolah unggulan banyak diburu oleh para siswa, karena dianggap sekolah unggulan berarti unggul secara kualitas. Namun bukan berarti ada dugaan unggul pula dalam pembiayaan

Indikasinya, banyak anak-anak bangsa yang cerdas bercita-cita masuk, bahkan mereka layak masuk pada kelas unggulan, namun karena dugaan dibenturkan dengan faktor biaya, akhirnys orang tuanya ( wali murid ) mengurungkan niat memasukan anaknya di Sekolah unggulan.

Sehingga tanpa disadari, ada perbedaan dalam dunia pendidikan kita, antara si miskin dan si kaya.

Setelah ditanyakan kepada Marsono,
apakah tidak memadai dana yang sudah ada di sekolah. Seperti Dana BOS ( Biaya Operasional Sekolah ) yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Pusat melalui APBN, untuk membiayai ketiga puluh siswa kelas unggulan tersebut, sehingga tidak harus membebani mereka, dengan adanya
dugaan biaya tambahan.

Karena sudah. dengan jelas dipaparkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.15 Jul 2024.
Bahwa, Komite Sekolah boleh melakukan penggalangan dana untuk mendukung tenaga, sarana, dan prasarana, tetapi tidak boleh berupa pungutan.

Sehingga perlu diketahui, Perbedaan penggalangan dana ( sumbangan ) dilakukan dengan suka rela, tidak ada ketentuan nominal.
Sedangkan pungutan ditentukan nominalnya, apalagi dugaan tambahan biaya tersebut dilakukan setiap bulan.

” Dana BOS tidak ada rek yang bisa untuk itu.
Mohon dipahami tentang SPM standar pelayanan minimal.
Ibarat beli nasi pecel hanya nasi dan pecel tapi kalau ingin lauk daging es teh dan telor dadar maka ada tambahannya. Itulah ibaratnya,” ujarnya, Kamis, 03/10/2024.

Selanjutnya dalam chat WhatsAppnya.

“Nggih, jadi dalam kurikulum ada yang namanya SPM dan itu yang dibiayai oleh bos ( Dana BOS ) sehingga kalau ingin pelayanan lebih harus tambah biaya termasuk kelas unggulan yang diinginkan wali murid di Ngambon, suwun,” Kamis, 03/10/2024.*****

Penulis & Pewarta : Ajas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *