TULUNGAGUNG – Konsep Hospital Without Wall adalah Salah satu yang mengantarkan RSUD dr Iskak Tulungagung meraih penghargaan dalam hal penyelenggaraan layanan publik oleh forum International Hospital Federation Congress and Award ke-43 yang digelar di Muscat Oman, Uni Emirat Arab, 8 November 2019 lalu.
Lantas apakah yang dimaksud dengan konsep Hospital Without Wall tersebut, dan bagaimana pihak rumah sakit mengimplementasikan konsep itu sehingga mendapatkan predikat rumah sakit terbaik tipe B di Indonesia versi BPJS.
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto SpB-FINACS, MKes, menjelaskan bahwa tanggung jawab sebuah rumah sakit tidak hanya bagi mereka yang datang dan berobat di rumah sakit. Namun, masyarakat di luar rumah sakit juga harus mendapatkan pertolongan ketika terjadi ancaman keselamatan.
Konsep Hospital Without Wall, lanjut pria yang akrab disapa dr Pri , memiliki karakter “Low Cost High Quality and Social Responbility”. Berbiaya murah tapi layanannya bermutu tinggi dan dibekali SDM dengan penuh rasa tanggung jawab sosial.
“Inilah yang dinamakan Hospital Without Wall, rumah sakit tanpa dinding. Jika ada orang sakit di jalanan, jika ada orang terancam jiwanya di luar rumah sakit, maka rumah sakit punya tanggung jawab untuk menolongnya.”
Lebih lanjut, dr Pri mengungkapkan, untuk mengimplementasikan konsep Hospital Without Wall, pihaknya menciptakan Emergency Button Public Safety Center (PSC) 119. Emergency Button PSC 119 adalah aplikasi kedaruratan yang terhubung dengan Global Positioning system ( GPS ) menggunakan teknologi gadget Android.
“Jika ada warga mengalami kecelakaan kemudian menekan aplikasi Emergency Button PSC Tulungagung, operator langsung mengetahui posisi terjadinya kecelakaan. Operator langsung menelpon balik untuk memastikan pertolongan apa yang dibutuhkan,” tegas dr Pri.
Emergency Button PSC 119 terhubung secara online ke polres Tulungagung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tulungagung dan Kodim 0807 Tulungagung.
Dalam memberikan pertolongan, operator Emergency Button PSC 119 mengontak provider terdekat seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit yang dekat dengan area kecelakaan untuk memberikan pertolongan.
“Tenaga PSC ini puluhan orang, dan semuanya tenaga medis. Termasuk tenaga komunikatornya ataupun operatornya berketrampilan khusus,” urai Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung.**
Tinggalkan Balasan