Hasil Uji Laboratorium Hewan Ternak Jenis Sapi di Pasongsongan Positif Terpapar PMK



Arif Firnanto. S.TP, M.Si, Kepala Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian.




FORUMNUSANTARANEWS.COM

MADURA - SUMENEP

Sumenep, FN.com Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian [ DKPP ], Arif Firmanto, S.TP, M.SI., mengungkapkan, pemeriksaan sampel [ serum plasma dan swab ] hewan ternak jenis Sapi di Kecamatan Pasongsongan, diketahui setelah dilakukan uji laboratorium hasilnya menunjukkan positif  terpapar PMK.

" Hewan ternak sapi dinyatakan positif PMK berdasarkan update kasus Propensi Jawa Timur tertanggal 29 Mei 2022, saat ini kondisi kesehatan sapi sudah mulai membaik ", jelas Arif Firmanto, Senin [ 30 / 05 / 22 ].

" Sebanyak 28 ekor sapi yang bergejala PMK ini, diantaranya sebanyak 20 ekor mulai membaik dan kami terus melakukan penanganan medis agar sapi itu sehat kembali ", tuturnya.

Menurutnya, Perihal adanya hewan ternak jenis sapi yang positif bergejala PMK, Kabupaten Sumenep dinyatakan sebagai Wilayah yang tertular penyakit Mulut dan Kuku [PMK], sehingga harus dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan penyakit terhadap hewan dan ternak, antara lain harus menyediakan obat - obatan untuk melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak, mengurangi potensi Panic Selling dan  pengusulan penetapan status tertular penyakit PMK di Kecamatan yang terjadi kasus PMK.

" Selain itu, Kami melakukan penanggulangan dan pemberantasan penyakit PMK sesuai dengan SOP wilayah status tertular, meliputi pembatasan lalulintas ternak { masuk dan keluar } dari dan menuju wabah, pengawasan yang lebih intensif pada daerah terjadinya kasus serta menyiapkan vaksinasi terhadap seluruh ternak sehat pada daerah terancam dengan cakupan minimal 70% ", jelasnya.

Ia juga mengajak dan menghimbau untuk bersama - sama memikirkan langkah - langkah pencegahan penularan PMK pada hewan ternak agar segera teratasi. Arif Firnanto juga meminta kepada para peternak hewan untuk segera melaporkan, jika ada hewan ternak yang sakit karena gejalan PMK, dikarenakan penyebarannya sangat begitu cepat dan penularannya bisa melalui udara, yang mana jangkauannya bisa mencapai radius sekitar 10 kilometer. 




Sumber :

Bucek,c ( 22,05,30 ).


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *