Probolinggo,forumnusantaranews.com-Dalam rangka memperingati hari jadi kota Probolinggo ke-663 pemerintah kota Probolinggo menggelar Pawai Budaya Pendalungan yang di ikuti segenap organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Probolinggo, instansi vertikal serta seluruh elemen masyarakat yang ada di 29 kelurahan kota Probolinggo,Sabtu,03/09/2022.
Pawai budaya pendalungan dihadiri oleh Bupati Bangkalan, ketua DPRD kota Probolinggo, forkopimda kota Probolinggo, perwakilan kepala daerah dari kabupaten Pasuruan, kabupaten Malang, kabupaten Probolinggo,kota Pasuruan,kota malang, kabupaten Pamekasan, para asisten dan kepala OPD dilingkungan pemerintah kota Probolinggo serta perwakilan etnis yang ada di kota Probolinggo dan instansi vertikal.
Fajar purnomo menyebutkan peserta pawai budaya pendalungan di ikuti sebanyak 70 Kontingen dan ini merupakan pawai budaya terbesar sejak adanya pawai yang ada di kota Probolinggo.
Diikuti semua elemen masyarakat, kelompok budaya dan seni masyarakat dari 29 kelurahan dan seluruh komponen perangkat daerah,sekolah SMA dan perwakilan dari beberapa daerah kabupaten atau kota di sekitar kota Probolinggo.
Peserta juga ada dari kontingen kabupaten Probolinggo sebanyak 150 Personil,dari kabupaten Pasuruan sebanyak 120 personil.
Wali Kota Probolinggo yang membuka pawai budaya tersebut menyampaikan, bahwa pawai budaya pendalungan merupakan representasi dari kearifan lokal.
Dimana budaya lokal yaitu budaya pendalungan yang terdiri dari beberapa etnis,yakni Madura, Jawa dan Tionghuo ini betul-betul dihargai dan lestarikan.
Dengan potensi budaya yang beraneka ragam itulah negara kita Indonesia, khususnya kota Probolinggo untuk mengembangkan budaya sekaligus menumbuhkan industri yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,”tuturnya”.
Menurut wali kota, pawai budaya pendalungan ini di harapkan mampu mempersatukan simpul kebhinekaan menjadi kekuatan yang harmonis serta memberikan manfaat damai, tentram dan nyaman bagi seluruh masyarakat kota Probolinggo.
Pawai budaya ini sekaligus sebagai media yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa ujar habib Hadi.
Habib Hadi mengatakan masyarakat kota Probolinggo
Memerlukan kearipan lokal untuk menangguli potensi dan melalui pemahaman dan penanaman nilai-nilai budaya supaya warga masyarakat saling mengenal,memahami dan menghargai satu sama lainnya yang terpeliharanya inventasi nasional.
Orang nomor satu di kota Probolinggo ini juga mengatakan bahwa keberagaman adat dan budaya yang ada di kota probolinggo merupakan tantangan bagi pemerintah daerah untuk dapat melestarikannya.
Karena itu maka era boleh berlalu,era boleh berganti namun eksistensi dan kekayaan budaya yang kita miliki sampai kapanpun harus tetap terbingkai dan membingkai indah pelangi kebersamaan yang telah berhasil kita bina bersama selama ini”ujarnya.
Semoga kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Probolinggo ini mampu menghibur seluruh masyarakat setelah pandemi dan mampu menggairahkan kembali dunia pariwisata yang terpuruk”pungkas”.(sin/adv)
Tinggalkan Balasan