MENGUAK SURGA PANTAI TERSEBUNYI SITUBONDO

Sejak dahulu kala, pariwisata Kabupaten Situbondo identik dengan pasir putih. Kabupaten di pesisir utara tapal kuda ini memang layak dijuluki gudangnya pantai pasir putih. Situbondo, Kecamatan Banyuputih, Desa Sumberwaru, Labuhan Merak khususnya, memiliki banyak pantai pasir putih potensial. Namun, sampai saat ini, pantai-pantai tersebut belum dikenal luas. Pantai-pantai pasir putih nan indah tersebut seperti surga tersembunyi. Karena secara geografis, posisinya berada di kawasan Taman Nasional Baluran sebagai bagian hutan lindung.

Selama 5 dekade, jalur akses menuju Labuhan Merak berupa jalan setapak. Jalan tersebut biasa dipakai oleh masyarakat Labuhan Merak dan pengelola taman nasional. Medan yang harus ditempuh sangat sulit terutama setelah turun hujan. Tanah hitam di jalan berubah sifat seperti lem yang sulit terlepas dari ban kendaraan. Roda kendaraan umum menjadi sulit berputar. Sehinga untuk sampai ke destinasi tersebut dibutuhkan semangat dan tekat yang kuat. Alternatif jalur laut memang menjadi pilihan kedua dengan konsekuensi biaya yang relatif mahal. Meskipun sejauh ini belum ada anjungan perahu/kapal untuk bersandar. Praktis, jika air laut surut maka transportasi menjadi terkendala. Demikian pula pada saat musim ombak, masyarakat setempat menjadi terisolir dari dunia luar.

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, Bupati Situbondo saat ini yang dikenal sebagai salah satu kepala daerah terinovatif di Indonesia membuat program luar biasa. Jalan tersebut kini diperlebar dan dikeraskan sehingga dapat dilalui roda empat. Sarana tersebut direncanakan rampung tahun depan, dan kemungkinan akan diaspal. Walaupun masih makadam, rencananya akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur. Jalan akses ini akan menjadi penyelamat masyarakat Labuhan Merak dari keterbelakangan. Tentu hal ini dapat tercapai apabila potensi sumber manusia dan sumber daya alam di Labuhan Merak seperti pantai-pantai potensial dikembangkan melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai serta dipromosikannnya hingga manca negara.

Dengan potensi wisata yang berdekatan dengan jalur Pantura, ke depan pengembangan pantai-pantai tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan Situbondo. Tidak hanya kemajuan di bidang pariwisata tetapi juga terhadap berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perkebunan dan sebagainya. Masyarakat Labuhan Merak sangat berantusias menyambut gebrakan luar biasa dari Bapak Bupati. Mereka yakin, dalam beberapa tahun mendatang perubahan tersebut akan dirasakan oleh masyarakat setempat termasuk masyarakat luar yang akan menikmati keindahan pantai-pantai pasir putih Labuhan Merak. Selama ini, turis yang berkunjung ke Taman Nasional Baluran hanya berwisata pantai ke Pantai Bama dan sekitarnya. Namun, setelah dibukanya jalan sisi Barat Taman Nasional Baluran maka akan ada tambahan beberapa destinasi wisata baru. Destinasi pantai yang masih alami ini diharapkan dapat memberikan efek bagi perkembangan multi sektoral.

Beberapa pantai pasir putih potensial di Kabupaten Situbondo tersebut meliputi Pantai Sijile, Pantai Bilik, Pantai Air Karang, Pantai Lempuyang, Pantai Sirondo, Pantai Kakapa, Pantai Balanan dan Pantai Batu Hitam. Semua pantai tersebut memiliki pasir berwarna putih dengan fauna dan flora yang tumbuh secara alamiah dan terjaga dengan baik. Pasirnya semakin putih apabila terkena cahaya matahari dan setelah mengering pada saat air laut surut. Pada umumnnya, semua pantainya ditumbuhi pohon mangrove dan santigi. Kedua jenis flora yang menyejukkan mata ini berdiri dengan gagah menghadang deburan ombak. Mereka adalah penyelamat pantai dari efek aberasi serta pembersih air laut dari kotoran dan logam berat. Dengan akar yang kokoh, pohon bakau mampu menghadang hempasan ombak. Walaupun tidak sekokoh pohon bakau, akar satigi juga mampu menghadapi terjangan gelombang air laut. Batangnya yang sangat kokoh, keras dan berat menjadikan santigi memiliki nilai ekonomis tinggi. Nilai estetika ditampakkannya pada dahan yang kering dan daun-daunnya yang mungil. Nilai seni ini umumnya hanya dapat kita saksikan dari pameran bonsai-bonsai terkenal. Dan keindahan itu, dapat kita nikmati di alam sepanjang pantai Labuan Merak. Mereka adalah tumbuhan yang telah mengalami evolusi selama jutaan tahun sehingga mampu mengalahkan kekerasan garam yang tidak mungkin tumbuhan lain dapat hidup selain mampu mengurangi kerusakan tanah akibat aberasi air laut.

Untuk menjaga lingkungan sekitarnya, siswa-siswa SD Labuhan Merak telah banyak belajar dari Taman Nasional Baluran. Mereka juga telah diajarkan menanam mangrove di Pantai Bilik Jedding agar sejak dini sudah tertanam kecintaannya terhadap lingkungan hidup. Karena itu, tumbuhan seni dan pahlawan sejati bagi lingkungan ini wajib kita lestarikan dan kembangkan di seluruh pantai tanah air.

Meskipun semua pantai di Labuhan Merak memiliki flora dan fauna serta terumbu karang yang relatif sama dan terjaga keasriannya, namun terdapat beberapa perbedaan karakter yang dimiliknya. Pantai Sijile dalam Bahasa Madura, misalnya; yang dalam Bahasa Indonesia berarti Pantai si Lidah. Memang, hamparan pasir di tengah teluk Pantai Sijile menyerupai lidah. Pasir ini nampak memanjang ketika air laut surut. Dengan air yang sangat tenang, relatif dangkal dan jernih, pantai ini sangat cocok untuk renang, diving, snorkling dan canoing. Selain itu, pantai ini berbackground ikonik Gunung Baluaran yang terlihat dengan jelas. Karena airnya tenang maka refleksi keindahan gunung tersebut dapat terlukis sempurna di atas kanvas alam, yaitu air laut Pantai Sijile yang jernih.

Pantai lain yang memiliki kekhasan unik adalah Pantai Kakapa. Pantai ini banyak dihiasi santigi selain mangrove. Flora ini sangat unik karena saat ini sangat sulit  dijumpai di daerah lain akibat diburu sebagai bahan bonsai dan furniture yang bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, di pantai ini, terdapat sebuah pulau dimana pada saat air laut surut, pasir penghubung dari pantai ke pulau tersebut akan terlihat jelas. Pasir tersebut seolah menjadi koridor penghubung kedua daratan tersebut. Penciri pantai ini lainnya adalah terdapat dua tebing atau bukit di belakang pantai. Bukit inilah yang menjadi ikon pantai tersebut. Itulah sebabnya maka keindahan pantai ini juga dapat dinimati dari ketinggian. Keindahan tersebut akan terlihat luar biasa ketika sunrise atau sunset.

Pantai lain yang dapat dikenali dengan mudah karena karakternya adalah Pantai Lempuyang. Pantai eksotik ini juga memiliki bukit berbebatuan yang berukuran besar. Batu-batu hitam tersebut terdapat pula pada sisi pantai di sebelah Selatan pasir putih. Pantai ini bersih, sangat asri dan alami. Pohon santigi yang tumbuh di sela-sela bebatuan di tepi tebing dan tumbuh di sisi pasir putih menjadikan pantai ini sungguh indah dan nyaman berlama-lama walaupun pada saat tengah hari. Air laut yang cukup tenang dan bening menjadikannya spot ini cocok untuk diving, snorkling atau hanya sekedar berendam dalam air laut.

Berdasarkan potensi pantai-pantai Labuhan Merak yang begitu menjanjikan dan letaknya yang strategis karena berdekatan dengan Pantura dan Selat Bali maka pantai-pantai tersebut akan menjadi destinasi wisata turis domestik maupun mancanegara di masa depan. Hal ini tentu akan berimplikasi pada kemajuan di berbagai sektor kehidupan di kawasan Labuan Merak dan Kabupaten Situbondo pada umumnya.

Ditulis oleh: Junaidi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *