WABUB EVA & NYANYIAN TEROMPET PILKADA 2024.

Catatan Politik Akhir Tahun 2022.

Oleh  : J. Faruk Abdillah *)

Menutup tahun 2022 ; tak disangka  Nyai Dewi  Khalifah ( Nyai Eva ) yang diatas pundaknya  ada jabatan Wakil Bupati Sumenep, meluncurkan  kegiatan Jalan-Jalan Santai ( JJS ) ditengah mengamuknya badai  dimana-mana.  Seakan ingin mengais keberuntungan dari badai yang tengan mengamuk.

Flyer  JJS yang bertebaran di sejumlah gruop Wathsaap itu, menjanjikan setumpuk Doorprize menarik,  berupa umroh dan DP umroh yang menjadi idaman banyak orang.   Kegiatan JJS yang didukung  RRI, Pos Indonesia, BPRS, SK Migas,PT.Garam, El Malik, Anita Family, Zamzam Umroh, Xl  dan Bank UMKM  Jawa Timur,  bukti kerja sukses dan cerdas  panitia JJS  dalam rangka hari ibu, dengan kibarkan  lebel  ‘The Power of Embu’

The Power of Embu’ didalam flyer,  adalah  jargon  yang terus menerus di  kumandangkan   Nyai  Eva didalam berbagai pidato ;   sejak ia mendampingi  Zainal Abidin dalam pilkada 2016.  Dan hingga kini  jargon  EMBU’ ‘diternak’  tanpa ragu dan menjadi brand politiknya !

Menjadi tanda tanya besar,  jika JJS itu dalam rangkaian hari ibu  dan menyeret  sederet  sponsor mentereng, termasuk  BUMD  milik Pemkab Sumenep yakni BPRS. Lalu dimanakah logo Pemkab Sumenep itu ditempatkan ?  Dimana pula foto Bupati Fauzi ?   Ataukah  Nyai Eva sudah meninggalkan  Fauzi dan Pemkab Sumenep yang tidak dalam  irama politiknya ?

Lalu siapapun patut  menduga, Nyai Eva telah meninggalkan Fauzi dengan segala jabatan yang kini masih ada  di pundaknya dalam acara JJS  itu.   Adakah hal  ini bukti  konkrit keretakan kongsi politik  Fauzi – Eva  di  Jargon politik mereka  ‘Bismillah Melayani’ ?  Dan inikah pula  bukti  tanda-tanda bubrahnya koalisi  Bismillah Melayani dalam Pilkada 2024 ?

Isue keretakan Fauzi – Eva memang sudah terdengar santer sejak tahun pertama seusai mereka dilantik;   tanggal 26 Fenruari 2020  oleh Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansah.  Merekapun  sering  terdengar membuat acara-acara khusus dan saling tidak melibatkannya masing-masing. Bak ucapan ‘parebesan’  Madhure, mereka  telah “kong pongkoran tongkeng  walau diatas permadani yang sama.

“Ini pilihan yang benar bagi Nyai Eva “: ujar  seorang teman. “ Pasalnya Wabub  Nyai  Eva konon jarang ‘diwabubkan’ dalam acara formal Kabupaten” tukasnya.

Keretakan antara Bupati dan Wabubnya; bukanlah hal yang baru dalam kancah politik  di tanah air. Mulanya  rahayu dan  mesra di awalnya,   ketika pemerintahan berjalan ; dan kue pekerjaan tak seimbang, maka kerut alis  mata mereka menghiasi  di dalam kerja-kerja  pemerintahan keduanya.

Selera politik mereka mungkin sudah berubah, yang pasti  Nyai Eva kini merasa nyaman dengan   Partai Golkar, karena  kekuatan partai itu ada di gengaman putra mahkotanya Kiai Lukman Hakim. Sekaligus  tempat  lompatan yang paling nyaman untuk maju di Pilkada 2024.  Sembari mempersiapkan  Lukmanul Hakim , untuk maju di pilkada berikutnya.

Wajar  jika Nyai Eva  melirik-lirik patron di pilkada 2024.  Dan jika kini ada yang berupaya keras menjodohkan dalam duet  dewi-dewi’; Yakni duet  Eva –  Fitri Busyro, bisa dipastikan duet ini lebih punya greget untuk menang.  Terlebih warga warga  NU dan PKB, lebih akrab dengan kedua nama tokoh tersebut dibandingkan lainnya.  Sebab cara itulah paling mudah untuk  merebut ‘mahkota pendopo’ yang telah direbut PDIP.

Fauzi pun   tentu  telah  membaca geliat tubuh politik Nyai  Eva, PKB  dan dipihak lainnya ; yakni di kubu Busyro Karim.  Santer terdengar dari seberang sana,   rajutan silaturrahmi  telah   dilakukan Fauzi   dengan KH. Ali Fikri Warits   Ketua PPP Sumenep, mantan rifalnya  di pilkada 2020 lalu, yang memiliki basis ummat yang tak kalah ‘greng’, sebagai formula jitu  untuk tumbangkan lawan-lawan Fauzi di Pilkada 2024.

‘JJS Power Of Embu’  menjadi sulit dibantahkan ; bahwa acara itu adalah nyanyian dan  terompet perang pilkada yang ditiup  Nyai Eva didalam menyambut tahun baru politik  2023.

Treeetttt…., treetttt…….., teeeeettt…..!

Siapa yang tergencet  ?

 

*) Penulis adalah wartawan Senior, Pengacara, Ketua DPC  Perkumpulan Advokad  Indonesia  ( PERADIN )  Sumenep &  Kordinator Jaringan Relawan Nasional  ( JARNAS )  ANIES BASWEDAN  Madura.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *