Probolinggo,forumnusantaranews.com– Beginilah antrean warga yang terpantau di area Kecamatan Wonoasih, Senin (20/2) pagi, saat Operasi Pasar Beras Murah Medium yang digelar oleh Pemkot Probolinggo dan Bulog Kancab Probolinggo.
Sejak sekira pukul 9 pagi, warga dari berbagai kelurahan di kecamatan yang terletak di Jalan Jeruk itu mulai berdatangan. Dengan berbekal surat undangan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUP), warga pemilik Kartu Pendalungan/Bestari, e-UMKM dan pelaku usaha, terlihat begitu antusias membeli beras kualitas medium dengan harga yang terjangkau.
Dalam giat operasi pasar tersebut, beras medium di jual dengan harga Rp 8600 perkilogramnya. Hal itu berbeda jauh dengan harga di pasaran saat ini, yang mana harga beras sudah tembus di angka Rp 11 ribu hingga Rp 15 ribu perkilogram.
Masing-masing warga, bisa membeli beras sebanyak 2 paket yang berisi total 10 kilogram, dengan harga Rp 86 ribu. Sejumlah warga yang membeli pun merasa terbantu dengan harga beras medium yang terjangkau.
Musrifah dan Diyon, misalnya. Dua orang warga asal Kelurahan Kedung Asem ini mengaku sangat terbantu dengan adanya giat operasi pasar ini. “(adanya giat Operasi Pasar ini) Sangat membantu, napah pole reggeh beres pas tepak rang-larangah (apalagi harga beras saat ini sedang mahal). Mun bissah jek sekalean, seterossah beih pon (kalau bisa agenda seperti ini dilakukan berkelanjutan),” ucap keduanya.
Menanggapi hal itu, Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati menegaskan, apabila dibutuhkan pihaknya akan meneruskan program operasi pasar beras murah ini. “Hari ini pelaksanaan di Kecamatan Wonoasih. Kalau memang dibutuhkan, kita akan teruskan,” tegasnya.
Bahkan, kerja sama ini akan berlanjut pada momen bulan puasa 1444 H nanti. Dimana pada momen itu, kehadiran pemerintah juga diharapkan oleh masyarakat. “Kita akan melanjutkan operasi pasar kerjasama dengan Bulog lagi pada saat Ramadan. Kita menyiapkan kerja sama untuk program pasar murah selama delapan belas hari,” jelasnya.
Camat Wonoasih Deus Nawandi yang ditemui disela-sela giat, menyambut baik program tersebut. Ia menyampaikan, operasi pasar beras murah ini dilakukan guna menekan inflasi dan membantu warga, agar dapat membeli beras medium dengan harga terjangkau.
“Paling tidak (bisa) mengurangi beban masyarakat dan membantu nge-push harga beras tidak terkerek inflasi yang lebih tinggi lagi,” ucapnya.
Berdasarkan catatan data Perum Bulog Sub Divre VIII Probolinggo, dari total 795 warga, setelah diverifikasi pihak kecamatan, menyusut menjadi 788 warga saja di 6 kelurahan yang kebagian jatah tebus murah beras medium, yang dilangsungkan mulai hari ini hingga Rabu (20-22/2) mendatang.
Rinciannya, Kelurahan Sumber Taman sebanyak 179 warga, 166 warga di Kelurahan Pakistaji. Berikutnya 153 warga asal Kelurahan Kedung Asem, Jrebeng Kidul 140 warga, warga di Kelurahan Wonoasih 100 dan Kelurahan Kedung Galeng sebanyak 50 warga.
Ratusan warga ini terbagi yang hari ini, khusus untuk mereka yang memiliki kartu pendalungan. Besok, (untuk) pelaku usaha dan (pemilik) kartu bestari. Dan lusa, pelaku usaha,” terangnya.
Sementara itu Pimpinan Cabang (Pimca) Perum Bulog Sub Divre VIII Probolinggo M. Ramadan melalui Wapimca Nur Huda yang dihubungi via telepon mengatakan, total sebanyak 75 ton beras didistribusikan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan beras. Setiap kecamatan mendapatkan jatah 15 ribu kilogram.
Huda menambahkan, stok beras menjelang Ramadan, juga dipastikan aman. Katanya, potensi kenaikan harga kebutuhan pokok, salah satunya komoditas beras, masih cukup tinggi di Probolinggo. Hal ini, jelasnya, tak terlepas dari bahwasanya Probolinggo belum memasuki musim panen raya, dan masih tingginya biaya produksi di tingkat penggilingan. Sehingga harga yang terbentuk di pasar pun tetap tinggi.
Namun demikian, lanjutnya, stok beras yang ada di gudang Bulog diprediksi akan cukup hingga musim panen raya pada akhir Maret 2023. “Masyarakat tidak perlu risau untuk stok beras kedepannya. Kami berharap kedepannya harga beras bisa lebih stabil dan membaik. Karena Bulog siap untuk terus melakukan operasi pasar, baik terjun langsung ke konsumen bersama dinas terkait maupun melalui distributor-distributor beras yang ada di Probolinggo,” pungkasnya. (Sin)
Tinggalkan Balasan