Jawabannya Berbeda, Ditanya Dugaan Fee Proyek Fisik DAK Blora

Ilustrasi Gambar :
SDN I Kapuan Cepu Blora

Blora :- Dugaan bagi bagi fee proyek fisik pada pelaksanaan program anggaran Dana Alokasi Khusus ( DAK ) prioritas Pendidikan yang ada di wilayah Kabupaten Blora, menjadi sorotan masyarakat.

Dugaan Fee Proyek ini, berdasarkan temuan Sukisman Ketua Masyarakat Pengawas Keuangan Negara ( MPKN ) Blora Jawa Tengah.

Dugaan fee Proyek DAK Blora, berupa setoran dari Pihak Pengembang. Diduga kepada Dinas Pendidikan Blora dan Pihak Sekolah yang menerima bantuan Program Fisik DAK.

Menurut Sukisman, dugaan setoran masing masing dengan pembagian 6, 5 Persen untuk Dinas Pendidikan serta untuk Pihak Sekolahan 4.5 persen.

Ada dugaan setoran Fee Proyek untuk memuluskan Pihak Pengembang mendapatkan kontrak Kerja dari Pihak terkait.

Pasalnya, Pelaksanaan Pekerjaan DAK skema Swakelola Tipy 4, seharusnya dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat, sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Pasal 18 ayat (6).

Atas dugaan praktek ini, oleh Sukisman telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasa Korupsi ( KPK ).

Diduga, estimasi potensi kerugian keuangan negara, sejak Tahun 2023 – 2024 Rp 25.2 Miliyar dari nilai total 84 Miliyar.

“Itu belum menghitung dugaan kecurangan mencuri volume dan kwalitas,”ungkap Sukisman dalam konferensi persnya.Senin 11/11/2024.

Untuk pengembangan informasi dugaan temuan Sukisman ini, beberapa Kepala Sekolah Penerima Peningkatan dan rehab Fisik Program DAK prioritas Pendidikan yang sumber pendanaannya dari APBN ini, dengan Tim Awak Media masing masing telah dihubungi.

Seperti Sujalmo Kepala Sekolah SMPN 2
Darmanto Kepala Sekolah SDN 5 Desa Kutukan RanduBlatung, dan SDN 1 Kapuan Cepu, Blora

Dari Ketiga Petinggi Pendidikan itu, mereka menanggapinya dengan argumen yang berbeda.

Misal, Sutarno Kepala Sekolah SDN 1 Kapuan Cepu, dengan gentelmen mengakui adanya dugaan Fee Proyek tersebut

Diketahui
SDN 1 Kapuan Cepu Blora, mendapat bantuan untuk proyek fisik rehab pengembangan Lokal senilai Rp.997.810.000. ( Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Delapan Satu Juta Rupiah ).

Selanjutnya, dalam pengakuannya, Sutarno mendapat 3 persen dari nilai proyek atau kurang lebihnya Rp.29.000.000 (Dua Puluh Sembilan Juta Rupiah ) dari Pihak Pelaksana Proyek..

Menurut Sutarno dugaan Fee Proyek 3 persen itu, atas petunjuk dari Pengembang untuk perawatan hasil pekerjaan proyek yang dilaksanakan oleh Pihak Pengembang

” Jika ada yang rusak atau yang kurang, agar kami bisa merawat menggunakan dana tersebut,” ungkapnya. Senin, 16/12/2024.

Selain itu, Sutarno juga menyatakan diduga, merasa lebih nyaman apabila pekerjaan dilaksanakan oleh Pihak Ketiga, daripada dikerjakan oleh Pihak Sekolah sendiri.

Pasalnya, jika dikerjakan oleh pihak sekolah diduga ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

” Selain itu juga diaudit.Sebab itu kami lebih baik penerima manfaat saja,”papar Sutarno.

Namun kemudian pengakuan Sutarno yang cukup mengagetkan, terkait fee proyek 3 persen itu. Karena sudah memasuki satu tahun, diduga fee proyek 3 persen yang seharusnya diberikan, belum juga diberikan oleh Pihak Pelaksana Proyek.
Diduga Pelaksana tersebut adalah seorang oknum berinisial Bambang.

” Sampai saat ini belum diberikan oleh Pak Bambang yang 3 persen itu,”ujarnya.

Namun Sutarno tidak menjelaskan alasan apa, dan kenapa oleh pihak pengembang belum diberikan fee nya kepada diri Sutarno.
Bahkan setelah persoalan ini ditanyakan kembali melalui WharsAp miliknya, Sutarno tidak mau meresponsnya

Bambang yang diduga Pelaksana Proyek Fisik DAK di SDN 1 Kapuan,
Setelah diklarifikasi terkait kebenaran informasi pengakuan Sutarno, melalui WhatsAp miliknya, sampai berita ini diturunkan juga belum meresponsnya. Senin, 16/12/2024.

Ilustrasi Gambar :
Sutarno Kepala Sekolah SDN 1 Kapuan Cepu Blora

Sementara itu Sujalmo, Kepala Sekolah SMPN 2 Randublatung saat ditanyakan terkait Fee Proyek Pelaksanaan Proyek DAK Blora.
Sujalmo menjawab lewat WhatsAp miliknya diduga cukup diplomatis.

“Waalaikumsalam wr.wb. untuk pelaksanaan Rehab, sudah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan Rab mas, dan sudah kita SPJKan setiap tahapan.dan dugaan itu tidak ada, karena kita gunakan untuk belanja material dan tenaga, terimakasih atas kerjasamanya mas,🤲🙏,” itulah copy paste chat WhatsAp milik Sujalmo, Kepala SMPN 2 Randublatung Kamis, 19/12/2024.

Padahal pada hari Sabtu 14/09/2024 atau tiga bulan yang lalu, disaat Pekerjaan sedang berlangsung, Tim Awak Media pernah berkunjung ke lokasi SMPN 2 Randublatung. Karena ada informasi dugaan, bahwa Pelaksana Proyek DAK di SMPN 2 Randublatung ditangani oleh Pihak Ketiga. berinisial A, seorang oknum Caleg dari salah satu Parpol.

Tujuaannya untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut

Namun sayangnya, , Sujalmo pada saat itu tidak bisa ditemui, bahkan saat ditanyakan keberadaan Sujalmo, kepada seorang oknum guru, yang kebetulan lewat di depan kami, disinyalir sambutannya sinis dan seakan akan tidak suka dengan kehadiran kami.

Diduga, Sujalmo sepertinya sengaja menghindari pertemuan dengsn Awak Media.Karena ketika dicoba dihubungi lewat WhatsAp miliknya, sama sekali tak mau meresponsnya.

Dan saat ini, kembali dihubungi lewat WhatsAp.Sujalmo jawabannya diduga cukup diplomatis seperti ada dugaan menutup nutupi sesuatu.
Sehingga patut diduga ada Apa dengan Sujalmo???

Terpisah, cerita yang berbeda datang dari Darmanto, Kepala Sekolah SDN 5 Kutukan Randublatung.
Dengan terang terangan Darmanto mengatakan dirinya lebih senang dikerjakan oleh pihak sekolah sendiri.

Pengakuan Darmanto itu, sungguh bertolak belakang dengan Sutarno Kepala Sekolah SDN 1 Kapuan Cepu.

Namun alasan Darmanto cukup masuk akal. Karena menurut leterangannya, bumi yang ditumpangi oleh lokasi gedung Sekolah merupakan bumi masif, sehingga membutuhkan pekerjaan yang maksimal dan berkwalitas tinggi.

” Dan hanya warga setempat yang bisa memahami karakter bumi di sini.Syukurlah pekerjaan sudah selesai sesuai dengan harapan,” tutur Darmanto saat ditemui di ruang kerjanya Kamis,19/12/2024.***

Pemberitaan Ajas, dibantu Nika Totok.
Penulis & Editor : Kang Ajas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *