
Blora : – Setelah Para Penambang menunggu 8 hari, sejak diadakannya pertemuan dengan pihak PT Pertamina Field Cepu dengan PT Blora Patra Energi (BPE) di Pendopo Kecamatan Sambong, pada hari Rabu, 19/02/2025.
Para Penambang Minyak tradisional Sumur Tua, melakukan aksi damai sambil ngopi bareng di Jalan Pertigaan Ledok Pintu masuk Sumur Tua, dengan harapan Pihak PT Pertamina Field Cepu memberikan kepastian terkait kontrak kerja sama dengan mereka.
Pasalnya, Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Pertamina Field Cepu dengan PT Blora Patra Energi (BPE) untuk jasa angkat dan angkut minyak mentah dari Sumur Tua Ledok Kecamatan Sambong dan Semanggi Kecamatan Jepon Kabupaten Blora telah resmi berakhir kemarin, tepatnya pada hari Selasa (25/02/2025),
Kemudian oleh PT BPE ditindaklanjuti dengan memberikan Surat Edaran pemberitahuan dengab nomor Surat : 054/BPE/II/2025 yang ditujukan kepada PPMSTL dan semua penambang baik yang ada di Semanggi maupun di Ledok, untuk menghentikan sementara kegiatan operasional penambangan karena belum ada kontrak kerjasama lagi.
Tentu saja hal ini diduga menimbulkan gejolak, khususnya di kalangan penambang. Mengingat sepanjang sejarah mereka, baru pertama kali ini harus diberhentikan kegiatannya karena tidak adanya kejelasan
kontrak.
Sebagian besar penambang, terutama datang dari kalangan yang sudah lama menjadi penambang, merasa keberatan jika harus dihentikan kegiatan mereka, karena penambangan di sumur tua menurut mereka merupakan mata pencaharian utama bagi sebagian besar warga Desa Ledok.
Disampaikan oleh salah seorang warga Desa Ledok bernama Sunarto yang juga mengaku sudah puluhan tahun ikut menambang di salah satu Sumur Tua yang ada di Ledok, bahwa selama dirinya ikut menambang baru kali ini kegiatannya harus dihentikan karena belum adanya kontrak kerjasama lagi dengan Pihak Pertamina.
“Ya baru kali ini . sejak kontrak dengan Pertamina ini dikelola oleh BPE. Padahal dari dulu-dulu tidak pernah seperti ini, ” tandasnya, seorang lelaki yang panggilan akrabnya dipanggil Suntet, dengan rasa heran.
Sementara itu, dikutip dari beberapa pemberitaan media lokal, bahwa Humas Pertamina Field Cepu, Sony ketika dikonfirmasi akan hal ini melalui chat WA nya, Rabu (26/02/2025) terlihat belum membalas meski sudah terlihat centang 2.
Suprihantono, salah seorang koordinator PPMSTL yang dituakan oleh para penambang, memberikan keterangan kalau PPMSTL telah menerima Surat dari BPE.Inti isi Surat tersebut, agar para penambang diminta untuk menghentikan sementara kegiatan operasionalnya karena telah berakhirnya masa kontrak antara BPE dengan Pertamina.
“Ya kita ikuti saja dulu, untuk sementara kami, menghentikan kegiatan operasional penambangan karena telah berakhirnya kontrak kerjasama antara PT. BPE dengan Pertamina.Tapi karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, khususnya para penambang disini, saya berharap baik Pertamina maupun BPE bisa bersikap secara bijak sehingga keputusan yang akan diambil ini nantinya bisa melegakan semua pihak, “tegasnya.
Para penambang dan pemuda Desa Ledok sampai berita ini diturunkan, masih melakukan aksinya, dengan berharap hari ini dapat kepastian dari Pertamina terkait kerjasama antara penambang melalui PPMSTL dengan PT BPE dan Pertamina.***
Pemberitaan : Kang Ajas & Nika Totok
Editor & Ditulis Kembali Oleh : : Kang Ajas
Tinggalkan Balasan