Aklamasi Ketua PWI, Apriadi Jilat Ludah Sendiri

ForumNusantaranews.com Mesuji-Drama aklamasi Apriadi menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indoneaia (PWI) Kabupaten Mesuji periode 2024-2027, menjadi tolok ukur sebagai bentuk keberhasilannya menahkodai organisasi PWI Mesuji di periode pertama.

Sebelumnya, Apriadi telah dipilih menjadi Ketua PWI Mesuji periode 2021-2024 secara aklamasi di hotel D’pilda Desa Simpang Mesuji pada 8 April 2021.

Dalam kesempatan itu, ia meminta kepada seluruh anggota untuk menjaga kebersamaan, persatuan dan bahu membahu dalam menjaga marwah PWI sebagai wadah organisasi wartawan tertua di Indonesia, yang didirikan di Solo pada 9 Februari 1946.

“Saya minta tolong sama kawan-kawan untuk bekerjasama dan terus menjaga kekompakan dalam menjalankan organisasi ini. Saya berjanji, saya menjadi Ketua PWI cuma satu periode ini saja,” pintanya 3 tahun lalu.

Alhasil, dari perjalanan karir Apriadi, sudah beberapa poin yang berhasil dilakukan. Diantaranya dengan mengikuti berbagai kegiatan PWI, baik program PWI Pusat melalui PWI Provinsi maupun agenda kegiatan hubungan antar lembaga dalam program kerja PWI Kabupaten Mesuji.

Salah satunya yaitu janji profesi dengan berdirinya Gedung Sekretariat PWI yang diberi nama ‘Suwara Pangeran Muhammad Ali’ terletak di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya.

Semua keberhasilan itu, tentu tidak luput dari andil PWI Provinsi Lampung yang saat ini di Ketua oleh H. Wirahadi Kusuma, S.P., dan support dari pemerintah daerah setempat pada masa kepemimpinan Penjabat Bupati Dr. Drs. Sulpakar, M.M., serta berbagai lapisan element mitra kerja.

Terkait itu, setelah mendekati akhir masa jabatan di periode pertama, ia juga mengatakan belum bisa untuk mencalonkan diri menjadi Ketua PWI berikutnya, karena terganjal Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga (PD-PRT) PWI Pusat pada Kongres XXV PWI Tahun 2023, tercantum dalam BAB V Pasal 27 nomor 2 (b) yang mana syarat untuk menjadi Ketua PWI Kabupaten/Kota harus memiliki sertifikat kompetensi wartawan madya.

Meski saat itu PWI Mesuji sudah memiliki dua anggota yang bersertifikat madya dan utama sebanyak 2 orang, namun Apriadi tetap mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) madya sebagai persyaratan pencalonan ketua.

Apri mengaku, keputusan untuk mengikuti uji kompetensi bukan murni keinginannya, tapi atas perintah.

“Saya minta izin sudah ikut UKW, dan hari ini saya akan mengembalikan berkas penjaringan pencalonan ketua, saya berharap kita akan tetap solid,” ungkapnya, Kamis, 13/6.

Dari keputusan tersebut, tentu ini menjadi apresiasi positif dari seorang Apriadi yang kembali menjabat sebagai Ketua PWI Mesuji periode 2024-2027 mendatang.

Diketahui, organisasi PWI bukan sebuah wadah untuk bermanuver politik, yang dengan gamblang mengumbar janji dengan kata-kata manis sebagai iming-iming untuk mencapai hasrat dan tujuan.

Karenanya, meski harus menanggalkan janji dan menjilat ludah sendiri. Demi loyalitas dan patuh terhadap keputusan organisasi, Apriadi menyatakan siap untuk kembali menjadi Ketua PWI setelah mendapat predikat wartawan madya, yang dipilih secara aklamasi pada Konferkab PWI Mesuji Ke-V di hotel D’pilda Simpang Mesuji bertema ‘Mewujudkan Organisasi Sehat, Bermanfaat dan Berintegritas’, Kamis, 20 Juni 2024.

Sementara, Ketua PWI Provinsi Lampung H. Wirahadi Kusumah, S.P., mengatakan, dengan dilaksanakannya Konferensi Kabupaten Mesuji Ke-V, berarti keberadaan Organisasi PWI di Mesuji sudah menginjak usia 13 tahun.

Untuk itu, ia berharap PWI dapat terus berkontribusi dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya sebagai kontrolsosial melalui pemberitaan.

Terkait itu tambahnya, PWI merupakan organisasi independen. Dan menjelang Pilkada seperti saat ini, anggota PWI harus bersikap netral. Jika nanti ada anggota PWI yang menjadi tim sukses salah satu calon, maka harus mengajukan pengunduran diri, karena setiap anggota harus mentaati aturan dalam menjaga organisasi yang sudah ditegakkan di seluruh Indonesia.

“Kita menjunjung tinggi netralisasi yang patut kita patuhi. Karena independensi harus ditunjukan dan ditampakkan ke publik dalam menjalani profesi ini dengan sikap tersebut,” tegasnya.

Senada, Penjabat Bupati Mesuji Drs Lukman., MM., yang diwakili Plh.Sekda Mesuji, Ir. Murni, SP. MH., berharap, PWI dapat menjadi pelopor dan contoh dalam organisasi kewartawanan di Mesuji dan turut membangun kecerdasan, khususnya dalam pemberitaan pembangunan.

Seiring perkembangan jaman, lanjutnya, dalam pembuatan berita kita harus mengimbangi etika dan attitute dengan tidak membuat berita fitnah, dan dapat memecah belah, atau berita yang memiliki efek tidak baik, harus sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

“Kita (wartawan) harus memberi informasi yang benar, guna menangkal isu-isu negatif, seirama dengan UU No 11 Tahun 1966 dan UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Dan sebagai penyalur kebenaran serta menjadi mitra informasi pembangunan Kabupaten Mesuji,” ungkap Murni.(Apri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *