“AKROBATIK PISSI “ DALAM MUTASI.

 

Catatan :  J. FARUK ABDILLAH *)

 

Istilah ‘pissi’ dalam kosa kata bahasa Madura adalah pelesetan dari kata ‘pesse’  yang artinya uang.  Kata ini kerap dipakai untuk menunjukkan kepelikan persoalan yang berhubungan dengan urusan ‘ruwet’ birokrasi dan buntut-buntuntnya ‘pissi’  atau uang.

Celoteh H. Dayat LSM Sango  di gruop watshup  yang ia soroti tentang mutasi pejabat selalu berbuntut komentar peredaran ‘pissi’.

Sebagai  ‘dedengkot  dan sesepuh’  LSM di Sumenep ; rupanya ia mencium bau tak sedap di putaran mutasi masa demi masa ; bahkan ia juga paham bagaimana ampuhnya  ‘akrobatik pissi’ dalam mutasi yang terjadi di lingkup  birokrasi. 

Bisa dimaklumi,  H. Dayat tergolong LSM yang bisa diterima dibanyak tempat dari masa ke masa, sehingga  ia sering dapat  muntahan curhatan dari sejumlah pejabat yang menceritakan ketidak patutannya dalam pelaksanaan mutasi. 

Namun dalam telpon kepada saya menjelaskan, bahwa ‘akrobatik pissi’ dalam mutasi dan promosi pejabat,  seperti bau kentut ;  dirasa baunya tapi tak bisa ditangkap. “ Beda dengan aroma gorengan ikan pindang, ada aroma  dan ada ikan yang terpanggang “ selorohnya.

Konon menurutnya, ‘Sumenep 0’ yang sangat dominan memainkan peranan penting dalam mutasi  dan promosi pejabat itu beberapa tahun belakangan ini.

Kabar busuk ini menurut aktivis angkatan 66 itu menjelaskan, bahwa sebagian masyarakat  Sumenep cukup paham akan permaninan tersebut, sehingga harapan akan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat sulit terpenuhi.  Sebab para pejabat itu kelak dalam menata kegiatannya,  cendrung akan lebih  berpihak kepada ‘Sumenep 0’, sehingga akan lebih lancar kariernya kedepan.

Kabar terkini hari ini tentang penangkapan Bupati Probolinggo, bak sengatan listrik tegangan tinggi.  Kasus dugaan main ‘pissi’ dalam  mutasi menjadi peristiwa yang tak terbantahkan, bahwa  untuk kesekian kali di banyak kota dalam urusan mutasi ada ‘akrobatik pissi’

Mutasi di Kabupaten Sumenep selama ini  ‘diduga’  bermain di ‘akrobatik pissi’

Dan seperti yang dilansir  Harian Bangsa sejak 2019,  di tengarai  mutasi di Kabupaten Sumenep terjadi akrobatik; maka bisa jadi akrobatik itu terjadi kembali di tahun 2021.  

Harian Bangsa tanggal 27 Agustus 2021 mengingatkan kembali, agar mutasi  dibawah kepemimpinan Bupati Fauzi tidak bermain-main lagi akrobatik, seperti di zaman Bupati Busyro Karim.

Resiko besar bagi bupati Fauzi hari ini  dalam mutasi, sebab ketentuan PP Nomor 11 Tahun 2017  harus dipenuhi. Karena PP ini  merupakan cantolan utama dalam pelaksanaan mutasi. Padahal  pejabat  yang terahir di lantik Bupati Busyro Karim ( 25/4/2019 )  masih menyisakan persoalan, ungkap Harian Bangsa.

Harian Bangsa  telah  membidik celah lain dalam mutasi di  Pemkab Sumenep, ada yang dirasa tidak sesuai lagi dengan ketentuan dan peraturannya. Inikah bagian dari  ‘akrobatik pissi’ itu ?

Dan adakah hubungannya ‘akrobatik pissi’  itu dengan ‘Sumenep 0’ ?

Yang pasti  Bupati Fauzi  tidak akan menjadi ‘kambing congik’  yang bisa dicocor hidungnya dan bisa ditarik-kesana kemari.  Walaupun yang akan ia hadapi adalah kebijakan  lama ‘ seniornya ‘ ; yakni  Bupati Busyro dalam mutasi tanggal 25  April 2019 lalu.

Namun Apakah  Ia sanggup menolak  kemauan keras  ‘Sumenep 0’  yang  paling berkuasa ?

Jujur  jika Baperjakat ( PP No 100/2000  )  bekerja objektif, profesional dan cerdas, tentu KPK tidak perlu menangkap Bupati Probolinggo.

Dan tentu  Setdakab Sumenep H. Ir. Eddy Rasiadi selaku ketua Baperjakat,   kali ini  di uji kecerdasan dan ketegasannya.  Dan  Drs. Abd.  Majid selaku sekretaris Baperjakat, harus berwawasan  luas untuk perbaikan masa depan Sumenep. Sebab kesalahan  dalam mutasi akan menyebabkan sengketa kepegawaian seperti yang diatur UU No. 8/1974.

Ingat  tak perlu plenga-plengo lagi.

KPK membidikmu !!!

Adakah permainan ‘akrobatik pissi ‘ dalam mutasi  ?

 

*) Penulis adalah Wartawan Senior. Kini Advokat  Bantuan Hukum. Ketua DPC PERADIN Sumenep. Berdomisili di Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *