Blora, Forumnusantaranews.- Jalan akses menuju Bandara Ngloram rusak parah sudah cukup lama, diduga belum ada perhatian khusus dari pemerintah setempat.Dimulai dari pertigaan pasar Merah di Desa Mulyorejo, Kecamatan Cepu, bisa dikatagorikan tidak layak dilalui kendaraan yang konon adalah cikal bakal akses jalan menuju bandara
Selain berlubang, di beberapa titik bergelombang dan ambles, apalagi kalau musim hujan layaknya berjalan di tengah sawah yang penuh air dan berlumpur, terutama di depan lapangan sepak bola Desa Kentong, sampai menuju desa Kapuan.
Dibagian tengah jalan aspal rusak dan terlihat naik hingga ketinggian 10 sampai 15 sentimeter. Sedangkan bagian kanan kiri menurun serta lubang menyebar di sepanjang jalan.Sungguh sangat membahayakan penggunan jalan, apalagi kalau malam,sementara penerangan jalan hanya ada di beberapa titik saja, sehingga besar kemungkinan lubang lubang jalan hampir tidak kelihatan.
Para pengguna jalan harus ekstrahati-hati. Apalagi bila sedang berpapasan berlawanan arah dengan kendaraan lainnya. Warga sangat mengeluh adanya kondisi ini, menurut beberapa warga yang ditemui di lokasi, sudah dua tahun yang lalu ada kabar akan dilakukan peningkatan dan pelebaran jalan, untuk rencana reaktivasi Bandara Ngloram kembali, namun sampai saat ini belum terealisasi.
Kepala Desa Mulyorejo Sugiyono, juga mengeluhkan hal yang sama terkait jalan yang melewati wilayah desanya itu. Dikatakannya pihak pemerintah desa tercatat sudah lima bulan yang lalu mengajukan permohonan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora. “Tapi sampai saat ini belum memperoleh konfirmasi,” jelasnya, saat ditemui di kediamannya , Sabtu, 06/06/2020.11.30 Wib.
Terkait permohonan pemerintah Desa Mulyorejo, mengajukan perbaikan jalan yang tepat berada di wilayah desanya.Diketahuinya, jalan tersebut tepat di depan Bank BRI hampir sampai ke pertigaan sudah sangat parah, air menggenang, dan sangat meresahkan warga setempat.
Menurutnya, kerusakan jalan tersebut,juga akibat drainase yang tersumbat, sehingga air pembuangan dari pemukiman warga yang mengalir dari selokan, menyebakan meluap ke jalan raya.Ditambah lagi dimusim hujan seringkali menyebabkan banjir di permukiman warga yang berada disebelah timur jalan raya, dimana atensinya lebih rendah, rumah mereka harus relah tergenang air. Dikhawatirkan jika terus dibiarkan, jalan tanahnya tergerus, akibat dikenangi air akhirnya tidak bisa dilewati lagi.
Warga yang tinggal dilingkungan Masjid Al-Ihlas dan di sekitar Bank BRI sangat mengeluhkan adanya gorong gorong yang tersumbat itu.”Tapi Pemerintah Desa tidak punya wewenang, kapasitas kami hanya melakukan permohonan,”pungkasnya.
Luluk Kusuma Agung Ariadi. Camat Cepu sebagai pemangku wilayah, saat dihunbungi melalui whatsapp menyampaikan, bahwa terkait permasalahan yang ada diwilayahnya itu sudah diusulkan di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang).
“ Semua kita usulkan melalui Musrenbang bahkan kita juga mengusulkan saluran air dari desa Nglanjuk sampai Tambakromo dan saluran air getas sampai mernung, beserta rumah pompanya.Untuk realisasinya kita menunggu konfirmasi.Jalan masuk arah bandara juga sudah masuk master plan bandara Ngloram,”demkian kata Luluk melalui pesan singkatnya.Sabtu, 06/06/2020.11.30 Wib.(Ajas)
Tinggalkan Balasan