Blora: – Pemerintah Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban,Kabupaten Blora, selain giat dalam pembangunan desanya juga peduli terhadap lingkungan.
Ini dibuktikan dengan didirikannya Tempat Pembuangan Sampah Darurat (TPS) yang terletak di lingkungan Balai Desa, dengan menerapkan sistem 3R Zero Waste Management.
Artinya dalam pengelolaan sampah berdasarkan sistem manajemen yang sehat, pembinaan SDM, dan mengacu pada sistem 3R.
Sampah warga akan dipisah menjadi 2 yaitu Organik dan Anorganik. Sampah organic seperti sampah dapur, sisa sayur, buah akan diolah menjadi pupuk cair, pupuk organic, maggot.
Sedangkan sampah anorganik seperti botol plastik, kaca, kresek akan dikumpulkan dan diolah kembali.
Hal ini terus dilakukan sosialisasi disetiap RT/RW di Desa Bajo untuk memberikan edukasi mengenai kepedulian lingkungan.
Sebelumnya warga desa Bajo membuang sampah di sembarang tempat seperti pinggir jalan, sungai atau dilahan kosong, ada juga warga yang membakar sampah, namun setelah program ini dijalankan pembuangan sampah liar dapat dikurangi.
Warga Desa Bajo rupanya sangat antusias mendukung adanya gerakan program ini.
Selain sosialisasi terus dilakukan agar lebih efektif oleh Komunitas Indonesia Menuju Hijau (IMH) sebagai promotor bersama dengan Pemerintah Desa Bajo juga melibatkan putra daerah untuk berpartisipasi dalam gerakan ini.
Putra daerah akan dibina oleh Komunitas Indonesia Menuju Hijau terkait cara pengangkutan sampah dari warga menuju TPS darurat, mengelola sampah dengan benar.
Tujuannya, agar Program ini nantinya dapat diteruskan oleh putra daerah setempat.
Putra daerah yang terlibat diharapkan, akan ditunjuk oleh pemerintah Desa Bajo sebagai pengurus lembaga resmi milik desa yaitu: Bank Sampah, KSM, dan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa).
Adi warga Desa Bajo yang ditemui di warung kopi Nyak Ten Selasa,30/08/2023.
Menyampaikan, beberapa warga Bajo sangat senang dengan adanya komunitas ( IMH ), karena edukasi yang diberikan berdampak pada peningkatan ekonomi spesifik, sehingga bisa membantu pendapatan warga Bajo.
Sehingga kedatangan Komunitas Indonesia Menuju Hijau ( IMH )selalu dinantikan.
“Petugas Bank sampah akan melakukan pengangkutan sampah dari warga ke TPS Darurat sesuai jadwal.
Setiap sampah yang diangkut akan ditukar dengan sejumlah uang yang akan diperolah warga berdasarkan bobot timbangan, sehingga warga mendapatkan penghasilan tambahan.
Selain itu penghasilan tambahan lain yang didapatkan warga juga berasal dari kegiatan sortir botol plastik dengan pendapatan sebesar Rp 500/kg.Bahkan ada warga yang mendapatkan hingga Rp 120.000 dalam sehari dari kegiatan ini.
” Dan perlu diketahui semua ini saya lakukan secara gratis dan tidak mau merepotkan Desa,” ungkap Antonio Louise Susanto Ketua Komunitas Indonesia Menuju Hijau(IMH).
Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Indonesia selaku tuan rumah G20 tahun 2022, yang menyatakan kepedulian dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan.
Komunitas Indonesia Menuju Hijau (IMH) bersama Pemerintahan Desa Bajo telah sepakat untuk menyatukan visi dan misi dengan melakukan gerakan sadar lingkungan dengan tema “Menuju Desa Bebas Sampah 3R Zero Waste Management”.
Sementara itu di lokasi TPS Kepala Desa Bajo Sunhaji sangat berterima kasih dan mendukung kegiatan komunitas IMH di Desanya.
Menurutmya, Solusi pembuangan Sampah yang sangat efektif sangat diperlukan di era globalisasi ini.
Dimana pertumbuhan penduduk semakin padat, sehingga kepedulian ramah lingkungan untuk menuju Desa bersih bebas sampah penting diprioritaskan”demikian kata Sunhaji Kades Bajo.(Ajas)
Tinggalkan Balasan