Sumenep Fn: Kepedulian pemerintah demi peningkatan mutu pendidikan, tahun demi tahun terus digalakkan, bersamaan dengan era terus makin berkembang seperti saat ini. Awal mula pendidikan di negeri ini tingkat paling rendah pendidikan Sekolah Rakyat (SR), dengan arus perkembangan dunia pendidikan melesat dipermukaan dunia, maka terus mengalami peningkatan, hingga menjilma Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang pada akhirnya berkembang hingga menyentuh anak usia di bawah umur kisaran umur 4 tahun; yaitu pendidikan anak Raudhatul Adhfal (RA) dan Taman Kanak Kanak (TK).
Mengaca dari laju perkembangan pendidikan di dunia, di mana pendidikan diletakkan di bagian paling atas dalam skala kepentingan hidup, dunia sepakat terus menggalakkan peningkatan tarap pendidikan, hingga menyentuh pada anak usia emas, usia masih bergeliamang dengan naluri dan karakter, berbahasa pun masih belum pasih apalagi membaca dan menulis buku buku materi pelajaran.
darinya, Pemerintah Negara Republik Indonesia menganggap penting bahwa pendidikan harus juga menyentuh ke masa emas, yaitu masa masih berumur 2 tahun ke atas. Tentu systematika Pendidikan Usia Dini ( Paud), sangat berbeda metode Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM)nya, hendak akan diterapkan setiap hari kepada anak usia dini, karena di usia tersebut masih belum mengenal tulis dan baca, apalagi berfikir nalar.
olehnya Dipertemuan penguatan literasi bagi anak usia dini , Jum’at, (05/11), di Aula Pens, Akademi Komunitas Negeri Sumenep , Hariyanto, S.Pd., M.M.Pd., Kasi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Usia Dini (Paud) dan Pendidikan Non Formal (PNF), memaparkan dengan autentik tentang cara tulis pada segenap utusan perwakilan kepala Paud. se Kab. Sumenep, dengan berbagai gambaran jelas dan konkrit agar bisa tersentuh pada anak usia emas. Penguatan literan bagi usia emas, dia menyebut tidak sama dengan masa masa usia anak di jenjang pendidikan SD., SMP. dan SMA.
olehnya Dinyatakan dengan tegas bahwa metode literasi bagi anak usia emas, sebisanya para guru Paud. menyediakan ruang khusus untuk alat praga , seperti gambar dan alat lain yang gampang dicerna oleh anak untuk menebak umpama; gambar Polisi, gambar ambulance dan gambar lainnya, bisa mengajak anak cepat mengerti pada alat praga telah terpampang di depannya dan di bawah gambar praga tersebut tertera tulisan selaras gambar di atasnya. Sekali pun tidak mengerti pada bacaannya, namun secara lambat laun anak tersebut bakalan mengenali dan mengerti juga.
Disebutkan oleh dia tentang pengenalan literan pada anak usia dini karena masanya adalah masa bermain, maka para guru Paud. hendaknya menyediakan sarana atau tempat bermain anak. Di area tempat bermain anak, hendaknya para guru Paud. memberi tulisan terpampang di plat atau papan di sekitar tempat bermain, umpama ; area lompat tali, area peta umpet dan lain lain yang sangat erat kaitannya dengan bahan baca sehubungan pada area bermain anak.
dalam hal tersebut Disarankan oleh dia, agar para guru Paud. hendaknya bisa memfilter hal program hand pon sebagai media pembelajaran praga penguatan dan pengenalan literan pada anak usia dini, bisa mendelete, mensetting, misalnya, menyiapkan data data penting sebagai video donging, untuk menghindari hal hal berbau porno. Syistematika tersebut sebagai bentuk kehati hatian para tenaga didik dalam metode penerapan pempelajaran pada anak usia dini. (sim)
Tinggalkan Balasan