Probolinggo,forumnusantaranews.com – Kemeriahan hari kedua Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin makin terasa. Hal itu terpantau dari membludaknya masyarakat yang antusias menyaksikan secara langsung rangkaiannya, Senin (30/1) malam, dari Aloon-aloon Kota Probolinggo.
Sekira pukul 8 malam, rombongan Wali Kota Habib Hadi beserta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM RI, Luhur Pradjarto, serta Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Probolinggo disambut tampilan hadrah dan anak yatim yang sudah menyambut. Tak hanya itu, ragam tarian pun disajikan diantaranya tampilan tari saman dari Aceh, yamke Rambe Yamko dari Papua dan Kebyar-kebyar yang disajikan oleh pelajar SMPN 8 Probolinggo.
Dalam sambutannya, Habib Hadi menyampaikan bahwa momentum tahunan yang dilangsungkan selama 3 hari (29-31/1) itu adalah wadah untuk menyampaikan kerja dan kinerja nyata dari Pemkot Probolinggo pada masyarakat secara luas. Baik dari pembangunan RSUD Ar-Rozy, pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan gratis, hingga beragam penghargaan yang telah diraih tahun lalu.
“Inilah bentuk komitmen kami, yang terus bersinergi dengan seluruh warga. Kami terus bersinergi dengan warga, salah satunya dengan menggerakkan kegiatan Usaha Kecil Menengah dengan harapan ke depan bisa kita tingkatkan dengan kerjasama dan bantuan dari Provinsi Jawa Timur. Terimakasih pada Ibu Gubernur yang telah menyempatkan hadir, jangan bosen-bosen ke Kota Probolinggo. Dan kepada warga Kota Probolinggo, mari kita jaga kerukunan dan kedamaian yang ada, jangan mudah terpecah belah, karena kita adalah saudara,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hingga saat ini 57,81 persen kontribusi UMKM Jawa Timur terhadap PDRB terbilang tinggi. Dimana para pelaku UMKM patut berbangga, karena berkat capaian ini makin berkembang. Seminggu terakhir ini, lanjutnya, ia bertolak ke Jeddah terkait produk olahan UMKM asal Jawa Timur.
“Selamat untuk para pelaku UMKM khususnya. Insyaallah secara bertahap panjenengan bisa menjadi eksportir produk ke banyak negara di luar negeri,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi penghargaan yang telah diterima Pemkot Probolinggo di bawah kepemimpinan Habib Hadi di tahun keempatnya. “Dari banyaknya penghargaan, Kota Probolinggo hampir tidak pernah absen (menerima). Ini artinya, banyak sekali prestasi-prestasi luar biasa dan mudah-mudahan memberikan manfaat bagi kemajuan masyarakat Kota Probolinggo. Selamat untuk Wali Kota Probolinggo, semoga kegiatan ini memberikan manfaat, makin sukses, maju, hebat dan berkah,” harapnya.
Pada kesempatan itu juga diserahkan komitmen Indomaret terhadap pemasaran UKM di Kota Probolinggo, penyerahan secara simbolis BPJS Ketenagakerjaan bagi pelaku usaha UMKM, penyerahan sertifikat merk dagang, penyerahan sertifikat halal, penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim oleh Direktur Retail dan Menengah Bank Jatim Provinsi Jawa Timur, Penyerahan Kartu Elektronik Anggota Koperasi Adipura Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, penyerahan simbolis KUR senilai 100 juta rupiah dan penandatanganan kesepakatan bersama pimpinan Bank Jatim dengan Pemkot Probolinggo.
Dialog Interaktif Wali Kota Probolinggo di acara Gak Cumak Cangkru’an
Malam kedua giat Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Probolinggo juga diisi dengan dialog interaktif yang dikemas dalam acara Gak Cumak Cangkrukan yang disiarkan langsung di salah satu tv regional Jawa Timur.
Selaku narasumber Habib Hadi Zainal Abidin bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM RI Luhur Pradjanto dan Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib.
Berbicara soal UMKM, Gubernur Khofifah menyampaikan kerajinan bordir merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Kota Probolinggo. Ia mengaku pernah membawa contoh bordir di beberapa negara yang bisa didesain sedemikian rupa. Hal ini, menurutnya bisa dikembangkan dalam program desa devisa yang saat ini memang tengah digarap Pemprov Jawa Timur. “Kita tengah mengembangkan desa devisa. Kalau desa ini mendapat dukungan SK dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), akses pasarnya didukung, tentunya ini akan menjadi kekuatan bagi desa-desa yang memiliki keunikan tertentu. Saya ingin desa khusus bordir ini bisa disiapkan untuk menjadi desa devisa,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Habib Hadi menyatakan apa yang disampaikan Gubernur Khofifah menjadi angin segar bagi produk-produk Kota Probolinggo untuk bisa dipasarkan di luar negeri. “Alhamdulillah, ini menjadi angin segar bagi produk-produk UMKM di Kota Probolinggo agar bisa bersaing di pasar luar negeri. Kita juga akan meng-upgrade hingga menjaga mutu dan kualitasnya,” tutur Habib Hadi.
Sementara itu, Luhur Pradjanto mengungkapkan jumlah usaha mikro yang begitu besar di Jawa Timur (sekitar lebih kurang 9,8 juta produk), membuat pelaku UMKM di dalamnya, termasuk di Kota Probolinggo cerdik melihat peluang yang ada. Ia pun mencontohkan filosophy sapu lidi.
“Sapu lidi itu kalau satu, dia mudah patah. Tapi kalau dikumpulkan jadi satu, menjadi satu kekuatan. Kota Probolinggo dengan ciri khas produknya yang enak, (masing-masing produknya) bisa digabung
dibuat satu merk bersama, Akan lebih bagus kalau Dinas Koperasi punya program factory sharing. Harapannya bagaimana usaha mikro tadi bisa bergabung dan di agregator dalam suatu lembaga. Ini sangat memudahkan pastinya,” jelasnya.
Sedangkan Ketua DPRD Kota Probolinggo Abul Mujib memberikan pandangannya terhadap berbagai prestasi yang didapat Kota Probolinggo. Program-program yang diusulkan selama ini menurutnya sangat luar biasa dan patut untuk disupport pihak legislatif.
“Terbukti di tahun ke empat ini, capaiannya begitu luar biasa. Hal ini sekaligus juga membuktikan bahwa sinergitas antara dewan dengan Pemkot objektif adan selaras dengan visi dan misi yang diusung pemerintah kota. Harapannya prestasi ini tidak lantas berhenti di sini saja,” katanya. (Sin)
Tinggalkan Balasan