Pringsewu, (FN) – Banyak nya keluhan dari Warga Masyarakat Banyu urip Kecamatan Banyumas pada pengerjaan Latasir dan Drainase di dua titik milik dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pringsewu yang saat ini sedang menjadi sorotan oleh Warga setempat, yang diduga di kerjakan Asal asalan, oleh sebab itu Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Suherman S.E melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak).
Suherman meminta kepada rekanan CV DUA PUTRA segera di perbaiki.
“Ini lah bukti keseriusan rakyat dalam mengawasi pekerjaan,Saya minta kepada CV DUA PUTRA, segera langsung di tindak lanjuti untuk perbaikan.”Terang suherman, Jum’at (29/9/2023).
Dia menambah kan bila mana pekerjaan tersebut tidak di perbaiki saya minta kepada dinas PU untuk tidak mem PHO pekerjaan ini.
“Bilamana jalan dan drainase ini tidak diperbaiki, terutama kepada dinas PU saya meminta untuk tidak mem PHO pekerjaan ini, “tegas Suherman.
Sementara itu Roki selaku Pengawas lapangan CV. Dua Putra menjelaskan, pihaknya akan bertanggung jawab untuk kembali melakukan perbaikan
“Kami akan bertanggung jawab dan Akan segera kita perbaiki” Kata Roki.
Diberitakan sebelum nya
“Proyek Pembangunan Drainase yang berada di Pekon Banyurip, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, diprotes Warga diduga di kerjakan asal jadi dan tidak sesuai spek.
Sesuai yang tertulis diplang informasi kegiatan, kegiatan pembangunan saluran Drainase/gorong gorong /talud, dengan nilai kontrak, Rp.198.543.900, kode paket BM-GR.17, dan di kerjakan dengan CV DUA PUTRA, dan nomor kontrakkontrak, 027/02/SPK/BM-GR.17/PPK/D.03/2023, Tanggal kontrak 04 September 2023, waktu pelaksanaan 90 Hari Kalender, tepatnya di jalan kesehatan Pekon setempat, Selasa (26/9/2023).
Hal ini di katakan warga yang ada diseputaran lokasi kegiatan yang engan disebutkan namanya, berinisial HN (49) mengatakan kepada media Forum Nusantara, bahwa dirinya merasa prihatin dengan pekerjaan talud itu.
“Saya merasa prihatin dengan pekerjaan talud yang seperti itu, dan saya rasa tidak bertahan lama, karna lepohan (plesteran) adukan semennya di senggol saja sudah hancur,” ucapnya.
Lebih lanjut, HN mengatakan, pihaknya siap untuk melaporkan terkait pekerjaan drainase yang terkesan asal jadi, bahkan siap untuk minta di bongkar.
“kami khususnya warga masyarakat siap untuk melaporkan kepada APH dan siap meminta untuk di bongkar,” imbuhnya.
Senada dengan yang dikatakan warga setempat yang berinisial WA, Kalau pekerjaan seperti itu mungkin tidak bertahan lama, melihat dari lepohan semennya saja tidak keras (di remet pakai tangan saja langsung hancur),” ucapnya. (An)
Tinggalkan Balasan