Besaran refocusing anggaran keuangan daerah ini sesuai dengan surat edaran nomor SE-2/PK/2021 tentang penyesuaian penggunaan anggaran transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2021, untuk penanganan pandemi Covid-19.
Dari recofusing anggaran yang sebesar 87,5 Miliar itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mendapat Rp.22 Miliar, yang diperuntukkan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes).
Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rokhmad melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan, dr Ana Herawati Jum’at Kemarin mengatakan, Anggaran Rp.22 Miliar tersebut diperoleh dari delapan persen dana alokasi umum (DAU) hasil refocusing anggaran tahun 2021 di Tulungagung.
“Dari hasil refocusing Dinkes mendapat jatah Rp.22 Miliar itu.Ana juga menambahkan, Anggaran Rp.22 Miliar tersebut tidak hanya untuk pembayaran insentif nakes saja, tetapi juga untuk pengendalian Covid- 19, dan program vaksinasi di Tulungagung seperti untuk pembelian APD hingga belanja obat-obatan”ucap Ana.
“Tahun ini nakes yang mendapat insentif minimal harus menangani 4 pasien Covid-19.Artinya bila dalam satu fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) menangani pasien di bawah empat orang maka nakes di fasyankes itu tidak akan mendapat insentif.
Sementara untuk berapa jumlah nakes yang menerima insentif Ana belum dapat memastikan, karena dari masing-masing fasyankes belum menyerahkan nama-nama nakes yang akan mendapat insentif” ungkap Ana.
Saat ini pihaknya sedang mensosialisasikan perubahan mekanisme insentif nakes ini setiap puskesmas. Kalau di rumah sakit (RS) itu sudah jelas ada dokter spesialis, dan dokter umum, namun kalau di puskesmas hanya nakes yang paling berperan menangani empat pasien positif.**
Tinggalkan Balasan