PRINGSEWU, (FN) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pringsewu pada Januari 2023, mendapat anggaran Rp.252.000.000,-. Adapun anggaran tersebut diperuntukkan belanja paket berupa belanja pemeliharaan alat besar alat besar darat ekskavator, Senin (15/1/24).
Uraian pekerjaan yaitu satuan biaya pemeliharaan alat berat dengan volume pekerjaan 1(satu) paket, dengan spesifikasi pekerjaan yaitu eksavator TPA.
Berdasarkan hasil penelusuran awak media, adapun kegiatan seperti yang dimaksud terjadi dugaan mark’up anggaran.
Adapun kisaran anggaran yang digunakan untuk belanja pemeliharaan alat besar/ alat berat darat ekskavator tidak sesuai dengan ketersediaan anggaran yang begitu sebesar tersebut.
Sehingganya, terjadi penyiasatan dengan manipulasi data pada laporan pertanggung jawaban (LPJ) penggunaan anggaran di Dinas Lingkungan Hidup tersebut.
Dugaan tersebut diperkuat dengan pengakuan salah seorang sumber yang tidak mau ditulis namanya.
Dirinya meyakini bahwa anggaran tersebut tidak sepenuhnya digunakan. Pasalnya, dirinya mengetahui bahwa selama ini alat berjenis excavator yang digunakan ditempat pembuangan sampah (TPA), yang berada di Bumi Ayu tidak pernah mengalami kerusakan berat, apalagi diperlukannya berbaikan dengan menggunakan anggaran yang cukup fantastis.
“Kalo perawatan hal-hal yang kecil seperti solar, ganti-ganti apa namanya sparepart yang kecil itu ada Bang, cuman kalau perawatan yang berat sampai nilainya segitu ya nggak ada, ” terang sumber.
Sumber menyebut, kemungkinan anggaran yang cukup besar tersebut kemungkinan digunakan untuk pembelanjaan alat excavator yang pernah hilang dicuri.
“Mungkin saja uang itu salahsatunya digunakan untuk beli peralatan excavator yang dulu pernah hilang dicuri, “tambahnya.
Sementara itu pihak dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Pringsewu melalui Adam selaku kepala bidang (Kabid) membenarkan adanya anggaran tersebut.
Dirinya menjelaskan bahwa anggaran DLH digunakan untuk berbagai item pemeliharaan perawatan.
Untuk peralatan excavator dirinya tidak mengetahui secara rinci, namun ia menyebut jika anggaran perawatan untuk perbaikan excavator serta pembelian BBM. Untuk perbaikan Excavator digunakan untuk pembelian kuku excavator. Termasuk perawatan kendaraan roda empat serta operasionalnya.
Dirinya menyebut seluruh peralatan di TPA aktif bekerja selama seminggu atau 7 hari.
” Contoh pembelian kuku ekskavator saja itu harganya satu Rp.350 ribu, “tukasnya.
Penjelasan Adam berbanding terbalik. Sementara menurut keterangan narasumber bahwa Excavator yang berada di TPA Pekon Bumi Ayu ditahun 2023 tidak pernah dilakukannya perbaikan, namun hanya dilakukan penggantian oli serta pembelian bahan bakar solar saja. (Aan/Tim)
Tinggalkan Balasan