*Dongkrak Pemasaran Minuman Kopi menghadapi Pandemi Covid-19, Mahasiswa KKN 15 BTV3 UNEJ Gunakan Inovasi Produk dan E-Commerce*

Menghadapi pandemi Covid-19, Universitas Jember masih mengusung Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village (BTV) tematik dengan 5 tema, dimana pelaksanaannya di kampung halaman sendiri, seperti yang di alami Silfialisa Yolandari, mahasiswa asal Bondowoso. Silfialisa yang berasal dari Desa Rejoagung melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi di desa tetangga, yakni Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso mulai 11 Agustus hingga 9 September 2021. Adapun penerjunannya bersama 4 ribuan mahasiswa lainnya dipimpin langsung secara virtual oleh rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., didampingi sekretaris 1 Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) yang saat itu masih merangkap Korpus KKN, Dr. Ali Badrudin, S.Si., M.A.

Silfi, nama panggilan dara manis asli Republik Kopi tersebut mengatakan bahwa program yang dilakukan dalam rangka untuk mengatasi kendala yang dialami sebagian besar masyarakat yang menjalankan bisnis di tengah pandemi khususnya produk kopi melalui inovasi produk minuman dan strategi pemasaran pada berbagai media penjualan secara online.

Lebih lanjut Silfia, putri Bapak Abdullah dan Ibu Fitria tersebut dalam wawancara secara online mengatakan bahwa sasaran dalam program kerjanya adalah UMKM Distributor Kopi Bondowoso. Alasan pemilihan program tersebut dilatar-belakangi oleh kendala pemasaran produk UMKM tersebut di masa pandemi yaitu omset penjualannya sangat menurut drastis dibandingkan sebelumnya.

Program di atas sangat sesuai dengan kompetensi Silfi sebagai mahasiswi Kampus Bondowoso, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi Syariah dimana dalam menjalankan program kerjanya dibimbing secara virtual oleh Bapak Sundahri, dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Sifli, alumnus SMA Negeri 1 Tenggarang yang memiliki hobby memasak tersebut, mengatakan bahwa inovasi produk terhadap bisnis usaha merupakan hal yang penting untuk dilakukan supaya bisnis yang dibangun dapat terus bertahan serta memilik daya bersaing di tengah situasi yang kurang menguntungkan ini. Hal ini menurutnya sesuai dengan arahan pembimbingnya. Selain melakukan inovasi produk, dara manis tersebut manegaskan, “pembisnis harus melek teknologi agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang misalnya melalui pemanfaatan media sosial dan platform jual-beli online”.

Dalam program ini, Silfi merancangkan dua program kerja yaitu inovasi produk minuman kopi dan perluasan pemasaran dengan berbagai media. Untuk merealisasikan program tersebut, mahasiswi asal kota tapai tersebut telah melakukan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan baik secara online maupun offline terhadap sasaran maupun khalayak umum mengenai program kerja yang telah dituangkan dalam model Canvas. Model tersebut adalah pengganti proposal program kerja yang telah didiskusikan sebelumnya bersama mitra inti. “Semua itu dilakukan sebagai upaya untuk terus meningkatkan pendapatan dan penjualan mitra”, pungkasnya (Junaidi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *