ForumNusantaraNews.com (Pamekasan, 31/7/2024) Program dosen mengabdi di desa asal ini dilakukan oleh Bapak Sundahri, Ibu Indri Fariroh, dan Ibu Restiani Sih Harsanti. Ketiga dosen tersebut dibantu oleh dua mahasiwa Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember, yaitu saudara Hudzaifah Musaffa’ dan Fresco Sendy Pramulyo. Program tersebut bekerja sama dengan Kelompok Tani Harapan Jaya yang diketuai oleh Bapak H. Hadi Suwono, S.E. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilatar-belakangi adanya kelangkaan pupuk dan harganya yang relatif mahal sehingga sulit terjangkau oleh daya beli petani. Di sisi lain, limbah pertanian begitu banyak di lahan pertanian. Untuk itu, diperlukan upaya pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk potensial seperti pupuk organik silikon yang saat ini sedang naik daun di Indonesia. Pupuk ini sebenarnya dapat diperoleh dari limbah tanaman padi dan tanaman monokotil lainnya seperti jagung, bambu, tebu, rumput-rumputan dan sebagainya.
Program pemberdayaan ini dilakukan mulai Mei hingga November 2024. Kegitannya meliputi: obeservasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan anggota Kelompok Tani Harapan Jaya selaku mitra dalam pengabdian ini. Fokus program tersebut terutama pada pengelolaan limbah tanaman gramine sebagai sumber pupuk silikon karena tanaman-tanaman tersebut menyerap unsur silikon sangat tinggi.
Pemupukan silikon sangat jarang dilakukan di Indonesia, sedangkan di Jepang sudah sangat masif. Pupuk ini sangat penting karena dapat meningkatkan produktivitas dan dapat menanggulangi efek negatif cekaman lingkungan baik biotik maupun abiotik. Dengan demikian hasil program kegiatan ini diharapkan dapat: (1) mengurangi peluang kegagalan panen, (2) mengurangi penggunaan pestisida terutama pestisida sintetis yang banyak digunakan oleh petani setempat karena silikon dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, dan (3) meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan hasil penjualan pupuk berbasis silikon.
Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengembangkan Desa Panaguan menjadi desa mandiri organik dan berwawasan lingkungan, yaitu (1) mampu mengolah sampah pertanian berupa jagung termasuk gulma atau alang-alang menjadi pupuk silikon organik; (2) dapat menekan penggunaan pestisida sintetis karena pupuk silicon dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit; (3) dapat mengembangkan pupuk silikon organik yang dihasilkan menjadi peluang bisnis, serta (4) anggota kelompok tani mampu mengelola usaha taninya secara berkelanjutan tanpa mengganggu kelestarian lingkungan seperti pembakaran limbah pertanian.
Penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan limbah pertanian berupa limbah padi menjadi pupuk silika dilakukan di desa Panaguan pada Juni 2024. Program tersebut dilakanakan berdasarkan surat tugas dari Kepada LP2M Universitas Jember nomor 04906/UN25.3.2/PM/2024 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2024. Acara yang dilakukan secara hybrid (online dan offline) tersebut dihadiri oleh 23 (dua puluh tiga) peserta luring. Ketua progam pengabdian (Sundahri) hadir secara luring, yang merupakan penduduk asli Desa Panaguan. Sedangkan anggota pengabdian lainnya hadir secara online karena ada tugas mempersiapkan akreditasi Prodi yang tidak bisa ditinggalkan.
Sebagian besar peserta penyuluhan dan pelatihan berasal dari Dusun Sakaca, yaitu sebanyak 13 (tiga belas) orang. Peserta dari dusun lain, yaitu Dusun Masaran sebanyak 2 (dua) orang; dari Dusun Sumber sebanyak 1 (satu) orang; dari Dusun Alas Tenga sebanyak 1 (satu) orang. Selebihnya, 4 (empat) orang merupakan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Kecamatan Larangan, dan 1 (satu) orang pejabat dari Kecamatan Larangan serta 1 (satu) orang merupakan PJ Kepala Desa Panaguan. Peserta inti program pemberdayaan masyarakat tersebut merupakan ketua dan anggota Kelompok Tani Harapan Jaya serta PPL Kecamatan Larangan. PPL diikutsertakan dalam program ini karena merupakan agent of change dalam pengembangan ilmu dan teknologi pertanian bagi petani. Mereka memliki wilayah kerja meliputi desa-desa yang terebar di kecamatan paling timur di Kabupaten Pamekasan (berbatasan dengan Kabupaten Sumenep) ini.
Materi yang diberikan dalam penyuluhan tersebut berupa manajemen pengelolaan limbah organik terutama limbah pertanian yang memilik potensi sebagai bahan pupuk silika, manfaat pupuk silika bagi tanaman monokotil dalam menanggulangi perubahan iklim (stres abiotik dan biotik), serta peluang memproduksi pupuk silika untuk bisnis maupun dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri. Pada acara tersebut, peserta mengikutinya dengan sangat antusias. Masing-masing perwakilan peserta seperti anggota Kelompok Tani Harapan Jaya, PJ Kepala Desa Panaguan dan PPL Kecamatan Larangan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dan berbobot dalam sesi diskusi. Adapun yang menjadi moderator adalah H. Hadi Suwono, S.E. yang menjabat kepala sekolah SMK Miftahul Qulub Pamekasan.
Adapun pada program pelatihan difokuskan pada bagaimana cara membuat pupuk silika berbahan dasar limbah pertanian berupa jerami padi. Untuk itu, output kegiatan ini berupa pupuk organik silika berbasis limbah pertanian. Pupuk tersebut rencananya akan dipanen pada Oktober 2024. Selanjutnya akan dikemas sebagai percontohan.
Tinggalkan Balasan