Dukung Program Kemendikbud Sosialisasikan AKM, SD Inpres Tello Baru II Makassar Pinjam Komputer ke Orang Tua Siswa

Makassar, forumnusantaranews.com

Salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemendikbud Tahun 2020-2024 adalah melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di sekolah,. Untuk melaksanakan program AKM tersebut, sekolah harus didukung ketersediaan perangkat tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai seperti komputer atau laptop yang jumlahnya minimal 15 unit beserta perangkat internet.

Untuk mendukung AKM dari program Kemendikbud itu, SD Inpres Tello Baru II, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berusaha keras untuk mendukung dan mewujudkan program itu meski dalam keterbatasan kekurangan prangkat komputer atau laptop, dalam upaya dan kegigihannya menggalang bantuan meminjam komputer ke orang tua siswa dan guru-guru sehingga menuai hasil mencukupi sampai 15 unit sehingga pelaksanaan sosialisasi asesmen kamis 1/9/2022, berjalan sukses, ini sungguh luar biasa yang patut diapresiasi karena semangatnya yang tinggi ingin mensukseskan program Kemendikbud dan perlu perhatian dari pemerintah pusat.

Pantauan wartawan pada pelaksanaan sosialisasi itu nampak siswa siswi duduk di hadapan laptopnya masing-masing sangat antusias sedang mengerjakan soal, kegiatan ini di mulai pada pukul 09.00 Wita terbagi beberapa sesi, sesi pertama pada kelas IVA, sesi ke dua kelas IVB, sesi ke tiga Kelas VA dan sesi ke empat kelas VB kegiatan ini berlangsung hingga sore hari.

Hj. Harmiati, S.Pd
Kepala SD Inpres Tello Baru II Kota Makassar

Ditempat terpisah Kepala Sekolah SD Inpres Tello Baru II Makassar, Hj. Harmiati, S.Pd., saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, mengatakan,

“Hari ini kami melaksanakan sosialisasi asesmen kompetensi minimum untuk anak-anak sasaran dan target kelas IV dan V karena kami menganggap kelas IV dan V wajib berlatih tentang asesmen ini sebelum pelaksanaannya dilaksanakan nanti oleh Kemendikbud, adapun kendala yang kami alami dalam pelaksanaan sosialisasi ini tentu berupa alat seperti Laptop, adapun komputer yang tersedia disekolah hanya 5 unit saja.

Sebelum pelaksanaan sosialisasi praktek Asesmen Nasional Berbasis Komputer ini, kami telah mengundang orang tua siswa dan menyampaikan bahwa kami akan mengadakan asesmen kompetensi minimum kepada anak
yang berbasis komputer, adapun kendala kami alami sebelum pelaksanaan yakni, keterbatasan sarana alat seperti komputer atau laptop, syukur Alhamdulillah orang tua siswa sangat mendukung pelaksanaan sosialisasi ini dan beberapa orang tua siswa yang hadir rapat pada saat itu dengan senang hati bersedia meminjamkan laptopnya tentunya saya selaku kepala sekolah berterima kasih sekali karena telah memberikan dukungan dan support kepada sekolah dan juga kami selalu berharap, menginginkan dan melihat kedepannya anak-anak kami semua semakin hari semakin bertambah ilmu yang dia peroleh, disamping itu tentu anak-anak juga harus pintar menggunakan IT jadi dalam hal ini bukan cuma tujuan asesmen saja yaitu untuk pemetaan mengenai pembelajaran siswa tentu juga untuk memberikan pelajaran anak-anak tentang IT.

Walaupun sekolah kami keterbatasan dalam sarana alat berupa laptop namun tidak mengurangi niat dan usaha kami untuk tetap melaksanakan program dari Kemendikbud ini, mudah-mudahan nanti saat pelaksanaannya kami berharap siswa kami tidak ada lagi yang tidak tau bagaimana cara mengoperasikan komputer dan bagaimana cara menjawabnya.

Dengan keterbatasan yang kami miliki di sekolah saat ini, tentu kami sangat berharap kepada pemerintah dapat melihat sekolah kami yang memiliki keterbatasan dan berharap bantuan berupa komputer untuk memperlancar dan mendukung program kegiatan asesmen ini, tidak selamanya kami berharap bantuan kerjasama dari orang tua siswa karena sebagian besar pekerjaan orang tua siswa berpenghasilan menengah ke bawah, satu-satunya harapan besar kami bantuan dari pemerintah.

Agar kegiatan sosialisasi asemen ini berjalan sukses kami berupaya semampu kami untuk menyiapkan sarana komputer, selain dari bantuan pinjaman ladtop dari orang tua siswa juga dari guru-guru di sekolah sehingga bisa mencukupi 15 unit komputer.” Ungkap Hj. Harmiati. Kepada wartawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *