Kata Yusuf Widyatmoko Potensi Entitas Pertanian Penyokong EKONOMI Masyarakat Banyuwangi.


Forumnusantaranews.com Banyuwangi memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA), yang kedepan dapat menjadi sumbangsih penyokong signifikan pertumbuhan dan bangkitan ekonomi masyarakat, bila dikelola dan di manajemen secara tata kelola yang terencana, Rabu (24/3/2021).

Bicara dan berdiskusi dengan  Mantan Wakil Bupati Banyuwangi dan Pasca Perhelatan Pilkada Banyuwangi yang cukup menguras effort/upaya panjang, Yusuf Widyatmoko mengatakan,  Implementatif dan dukungan manajemen informasi teknologi ber Data Base. “Bicara potensi daerah, kelengkapan sumber daya alam kita (Banyuwangi) sangatlah lengkap telah diberi karunia oleh Allah SWT, mulai dari bentang alam bagian hulu ke hilir wilayah daratan, dari yang berupa potensi dan manfaat sumber daya hutan lindung, hutan produksi, pertanian kebun, hortikultura, sayuran buah-buahan, dan lahan baku persawahan semua sangatlah lengkap dan ada di Banyuwangi.

Tidak terhenti hanya di sektor Sumber Daya Alam yang berada di darat saja, potensi kelautan Banyuwangi pun sangat besar, memiliki bentang pantai dan pesisir sejauh 170 KM sangatlah memungkinkan kalau hal ini ditingkatkan dan dikelola menjadi Daya Ungkit sebagai Peningkatan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Banyuwangi sendiri. Potensi besar dibidang Aquaculture, Permaculture dan Program peningkatan kwalitas yaitu Program Sister City Pertanian, dengan riset dan pengembangan budidaya kelautan yang terdukung secara baik oleh Pemerintah, masyarakat investor, akan dapat hal ini mengembalikan kejayaan sejarah bahwa Banyuwangi yang dahulu dikenal dengan penghasil ikan terbesar se-Indonesia setelah Bagan Siapi-Api, Ujarnya Yusuf.

Masih kata Yusuf Widyatmoko,  “sudah selayaknya pemimpin Banyuwangi fokus memperhatikan sektor “Berproduksi” dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang merupakan kekuatan dan modal besar bagi rakyatnya (Masyarakat Banyuwangi), dengan skema dan program yang menguatkan dukungan kepada masyarakat pertanian, perikanan maupun peternakan (Produsen), dengan berbagai susunan program pembiayaan dan skema penjaminan, dalam memajukan sektor-sektor tersebut dan kanalisasi program Industrialisasi Peningkatan Nilai Tambah yang terencana terukur, termonitor, evaluasi sistem/infrastrukstur IT dan dikelola dengan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kwalitas mumpuni di bidang-bidang pertanian dan sekitarnya, saya yakin ini akan menjadikan daya ungkit perekonomian, pendapatan masyarakat Banyuwangi akan menunjukan trend yang semakin baik”.
Saya rasa pemuda-pemudi Banyuwangi yang mempunyai kompetensi pemikir-pemikir unggul dalam bidang pertanian dan entitasnya, sangat banyak. Sayangnya mereka tidak terakomodir terfasilitasi terwadahi, dikarenakan di Banyuwangi selama ini dalam hal-hal yang bersifat penelitian, pengembangan dan ruang-ruang produksi pertanian kurang diperhatikan karena kefokusannya berbeda sebelumnya ”. SDM-SDM yang unggul itu (alumnus-alumnus), begitu mereka lulus dari Universitas ternama di bidang Pertanian, misalkan Alumnus IPB (Institut Pertanian Bogor), Unej (Universitas Jember), Unbraw (Universitas Brawijaya) yang mempunya entitas dan fokus pemikiran tentang pertanian dan pengembangan pasaca panen secara industri, tidak ada improvisasinya tidak terbangun peluang-peluang itu. Yang pada akhirnya, mereka memimpikan menjadi pegawai saja, baik di pemerintahan maupun pegawai swasta yang tidak ada hubungan dengan potensi keilmuan mereka, hal ini kan sangat disayangkan, tuturnya  Yusuf sembari nyeruput kopi buatan rekan Nidom.

Pertanian di Banyuwangi, juga dapat memberikan perubahan Sosiocultur yang dapat mengembalikan Masyarakat Banyuwangi memperoleh kepercayaan dirinya. Hal ini dikarenakan Banyuwangi adalah masyarakat adat yang sebagian besar adalah struktur masyarakat petani. Hidup berdampingan dengan lahan dan ternak mereka, masyarkat petani merupakan masyarakat yang mempunyai hati yang jujur, ulet dan nrimo, tahan banting/egile meskipun mereka berjuang sendiri dalam segala permasalahan yang tidak berpihak pada kaum petani dan bidang entitas pertanian, misalkan saja masalah kelangkaan pupuk, menyusutnya sumber mata air dan irigasi, bibit yang mahal, dukungan dan jaminan keuangan, pengolahan pasca panen/produksi, keterjaminan harga, ini yang harusnya dibereskan. “Saya sangatlah yakin bila kedepan mereka yang mempunyai inisiasi-inisiasi di bidang pertanian, yang mempunyai sumbangsih pemikirian maupun riset-riset pertanian, investor dengan mendirikan pabrik pengolahannya, semua pihak mendukung dan fokus mengelola pertanian di Banyuwangi, maka akan menimbulkan perubahan dan menaikan nilai peradaban dan kehidupan berbudaya masyarakat di Banyuwangi,  Imbuhnya  Yusuf Mantan Wakil Bupati Banyuwangi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *