Ilustrasi Gambar
Tracktor Roda 4 (Jundere ) itu sangat pantastis, harganya hampir mencapai 400 juta.
Blora;- Tujuan Pemerintah memberikan bantuan terhadap masyarakat petani, melalui berbagai kelompok tani (Gapoktan) di seluruh penjuru Nusantara ini, tiada lain untuk memberikan kemudahan dalam mengelolah lahan pertaniannya.
Selain itu dimaksudkan agar ketahanan pangan tetap terjaga dan lahan cocok pertanian lainnya terus berkembang ke depannya.
Namun pada prakteknya, diduga, tidak sedikit jumlahnya, oknum Ketua Kelompok Tani bantuan dari Pemerintah melalui Kementetian Pertanian RI ini, diselewengkan dengan dalih berbagai macam alasan.
Sehingga program ini penting dievaluasi lebih jauh lagi oleh Pemerintah.
Khususnya oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian dan Perikanan yang menjadi barometer berkembangnya lahan pertanian di Indonesia dan yang berhubungan langsung dengan kaum petani di pedesaan.
Seperti dugaan penyalah gunaan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan ) Merk New Holland yang diberikan Pemerintah kepada
Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ) Sido Makmur atas nama Ketua Hendrastomo di Desa Gondel Kecamatan Kedungtuban Blora Jawa Tengah.
Berdasarkan nformasi yang dihimpun dari beberapa nara sumber, salah satunya yang berinisial G menyampaikan, Tracktor Roda 4 ( Jundere ), diduga, awalnya disewakan kepada Penyewa yang beralamat di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen tertanggal 19 Juli 2018.
“Namun sampai saat ini belum ada kejelasan barangnya ada di mana,”ungkapnya.
Diceritakan oleh G, ada 2 Gapoktan yang diketahui di Kecamatan Kedungtuban menerima bantuan Alsintan diduga mengalami nasib yang sama.
Menurutnya, penting dipetanyakan karena harga Tracktor Roda 4 (Jundere ) itu sangat pantastis, harganya hampir mencapai 400 juta.
” Kalau harga Tracktor biasa yang roda 2 masih kita toleransi, harganya ya paling cuma 25 juta”ungkapnya.
Bahkan kata G, salah satu dari Gapoktan tersebut, setelah dapat bantuan Jundere tahun tahun berikutnya dapat bantuan sapi, di mana sapi tersebut dimaksudkan untuk memproduksi pupuk pertanian.
Artinya selain pupuk subsidi, nantinya kotoran sapi tersebut dijadikan sebagai penambahan pupuk pertanian.
“Tapi Sapinya juga tidak jelas keberadaannya,”tambahnya.Kamis, 16/03/2023.
Disampaikan oleh Nur Hendrastomo Ketua Gapoktan Sido Makmur Desa Gondel Kedungtuban, saat ditemui di rumahnya, setelah dikonfirmasi terkait keberadaan Alsintan Tracktor roda 4 itu, menurutnya ada di Desa Becak Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang
” Kami bekerja sama dengan cara berbagi hasil Mas” paparnya, Jumat 17/03/2023.
Keterangan dari Nur Hendrastomo Ketua Gapoktan Sido Makmur Desa Gondel Kedungtuban, dipertanyakan oleh G, masalahnya sebelum itu dikontrakkan ke Sragen.
“Terus dengan Sragen kelanjutannya gimana? Uang kontrak 33 juta itu buat apa? Kok sudah pindah tempat lagi, bentuk kerjasama nya gimana dan dengan siapa?!!!”Cetusnya blak blakan.Jumat 17/03/2023.
Namun setelah dikonfirmasi kembali kepada Nur Hendrastomo, pada hari yang sama lewat Whassapnya, dengan tujuan untuk melengkapi imformasi, dengan siapa dan atas nama siapa dia bekerja sama di Desa Becak Kecamatan Sulang.Namun sampai berita ini diturunkan belum ada respons dari yang bersangkutan. (Ajas)
Tinggalkan Balasan