TULUNGAGUNG,ForumNusantaraNews – Kabupaten Tulungagung menjadi peringkat ke- 8 se Jawa Timur (Jatim) dalam persebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
Berdasarkan data kasus DBD di Tulungagung hingga Mei 2022 lalu sebanyak 208 kasus, dengan dua jumlah kematian.
Dikonfirmasi mengenai hal ini Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, MMRS melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan saat ini di Tulungagung masih terjadi musim penghujan hampir merata di beberapa wilayah.
Ketika masih ada musim penghujan, artinya perindukan nyamuk penyebab DBD masih ada.
Menurut Didik, di Juni ini tetap ada kasus DBD namun untuk datanya belum dirilis. Biasanya bakal dirilis akhir bulan mendatang.
Untuk saat ini masih terdapat beberapa pasien yang dirawat. Satu pasien tersebut dapat menularkan ke orang lain dengan perantara nyamuk aedes aegypti tersebut.
“DBD itu masih ada, namun masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan,” ujarnya.
Didik terus mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar mata rantai penyebaran DBD bisa terputus. Kegiatan PSN ini bisa dilakukan melalui fogging.
Selain itu, ada tiga metode atau biasa disebut dengan 3M. Yakni, menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat air atau sumur, dan mendaur ulang barang yang berpotensi untuk dijadikan sarang nyamuk.
“Jangan lengah untuk melakukan PSN. Minimal harus melakukan PSN seminggu sekali,” tandasnya.
Berdasarkan data kasus persebaran DBD di Tulungagung 2022, Januari 57 kasus, Februari 59 kasus, Maret 33 kasus, April 44 kasus, dan Mei 29 kasus.
Tinggalkan Balasan