Masyarakat Pesimis BUMDES Kalianget Timur dapat Berkembang






FORUMNUSANTARANEWS.COM

MADURA - SUMENEP

Sumenep, FN.Com - Berdasarkan informasi dari masyarakat, BUMDES Kalianget Timur, Kabupaten Sumenep, Propensi Jawa - Timur, sampai saat ini tidak nampak  eksistensinya alias fakum. Bagaimana tidak PemDes sudah mengucurkan anggaran ratusan juta ke BUMDES tapi tidak ada kegiatan yang berdampat positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakat, utamanya masyarakat Desa Kalianget Timur.

Hal itu tentunya disebabkan karena adanya Tongkang di lokasi Pelabuhan penyebarangan Kalianget - Gersik Putih yang konon katanya punyanya BUMDES Kalianget Timur yang sampai saat ini belum juga selesai dan terkesan dibiarkan tidak digarap.



" BUMDES di tahun sebelumnya membeli Perahu bekas dirubah menjadi Tongkang yang rencananya akan beroperasi dengan rute Kalianget - Gersik Putih PP, tapi sudah lama dibiarkan begitu saja tidak dikerjakan " , jelas salah satu warga Kalianget Timur kepada Awak Media.

Berdasarkan informasi tersebut, maka Tim 11 melakukan investigasi ke lokasi Tongkang yang dimaksud. Menurut pantauan Tim, Tongkang masih jauh dari finishing.

Selanjutnya Tim bergerak menghubungi Ketua BUMDES ( Dayat, panggilan akrabnya ) melalui Telpon selulernya Nomor 0823-3322-×××× tidak aktif dan diteruskan menuju rumahnya, tapi sayang Ketua BUMDES tidak ada di rumah, " Dayat ada di Surabaya " , terang seorang perempuan kepada Tim.

Pada hari Jum'at, tanggal 20 Mei 2022  sekira Pukul. 19.00 WIB Tim bergerak menuju kediaman Gafur selaku Bendahara BUMDES, Jl. Gersik Putih, Desa Kalianget Timur. Ditanya soal Tongkang, Ia membenarkan bahwa Tongkang yang dimaksud adalah milik BUMDES.

" Benar Mas, Tongkang tersebut adalah milik BUMDES Kalianget Timur, karena Kas BUMDES sudah kosong jadi kami masih belum bisa menyelesaikan, kami masih menunggu tambahan Modal dari Pak. Kades. Tongkang tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp. 125.000.000,- dan menurut informasi untuk saat ini sudah ada tambahan dari Pemdes sebesar Rp. 50.000.000,- tapi saya tidak bisa mencairkan karena Dayat sebagai Ketuanya masih di Surabaya, kan harus bersama Ketua kalau mau mencairkan Dana tersebut, Mas ". kata Bendahara yang juga masih aktif sebagai ASN.



Saat itu Misnadin, S.T, Ketua dari LAKI ( Laskar Anti Korupsi Indonesia / Tim 11 ), kepada Gafur sempat menyinggung keberadaan Ketua BUMDES yang keberadaannya tinggal di Surabaya dan sulit dihubungi, pesimis dapat menjalankan apalagi mengembangkan BUMDES.

Menanggapi hal itu, Gafur yang dikenal juga sebagai Ustad menjawabnya dengan simpel, bahwa benar kalau Ketua BUMDES sering di Surabaya dan sulit ketika ditelepon dan selanjutnya Ia menjelaskan, sebelumnya saat di Balai Desa sudah bisa menghubungi Dayat, " Insyaallah dalam minggu depan Dayat akan pulang karena kemarin saat kami di Balai Desa sudah dapat menghubungi Ketua, tentang masalah lain - lain tentang mampu tidaknya Ketua menjalankan BUMDES itu terserah Kepala Desa, saya tidak punya wewenang Mas " , tegasnya. ( BR )











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *