Peringatan Penting atas Temuan BPOM Terkait Produk Jamu Asam Urat
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyampaikan perhatian serius terhadap temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai sejumlah produk jamu asam urat yang diduga mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) berbahaya. Ia menilai bahwa temuan ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat untuk semakin memperkuat komitmen terhadap keamanan obat tradisional.
“Temuan BPOM ini harus menjadi alarm bersama. Jamu seharusnya menjadi produk alami dan aman, namun jika dicampur bahan kimia obat secara ilegal justru dapat membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Netty di Jakarta, Sabtu 22 November 2025.
Menurut Netty, upaya penegakan hukum perlu terus ditingkatkan, terutama terhadap produsen yang secara sengaja mencampur jamu dengan obat-obatan keras yang hanya boleh diberikan melalui resep tenaga medis. Ia menekankan bahwa produsen nakal yang mencampur jamu dengan BKO harus ditindak tegas karena bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi menyangkut keselamatan rakyat.
Dampak Kesehatan dari Penggunaan BKO dalam Jamu
Netty menjelaskan bahwa penggunaan jamu yang mengandung BKO tanpa pengawasan medis berpotensi menyebabkan efek samping berat. Beberapa dampak yang bisa terjadi antara lain kerusakan ginjal dan hati, gangguan hormon, serta infeksi serius akibat penggunaan obat antiinflamasi secara tidak tepat.
“Masyarakat perlu tahu bahwa efek instan bukan berarti aman. Jamu yang terasa langsung ‘manjur’ justru harus dicurigai karena bisa saja mengandung bahan kimia obat,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jamu, terutama di tengah maraknya produk herbal yang dijual bebas secara online maupun di pasar tradisional. Netty menyarankan agar masyarakat memastikan produk sudah memiliki izin edar, tidak mengklaim khasiat berlebihan, dan tidak menawarkan hasil instan.
Tanggung Jawab Bersama dalam Menjaga Keamanan Obat Tradisional
Sebagai negara dengan kekayaan tanaman obat, Netty menilai pemerintah perlu terus mendukung industri jamu yang legal dan memenuhi standar keamanan. Ia menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor herbal, dan pemerintah perlu terus mendorong produsen jamu yang taat aturan agar bisa berkembang menjadi produk fitofarmaka yang aman, teruji, dan berkualitas.
Netty mengajak pemerintah daerah, platform e-commerce, pelaku usaha, dan masyarakat bekerja sama memperkuat ekosistem pengawasan obat tradisional. Ia menekankan bahwa keamanan produk herbal adalah tanggung jawab bersama, dan semua pihak perlu terlibat agar masyarakat terlindungi dari produk ilegal yang membahayakan kesehatan.
Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan
Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak antara lain:
- Peningkatan pengawasan terhadap produsen jamu untuk memastikan produk tidak mengandung BKO.
- Edukasi kepada masyarakat tentang cara memilih jamu yang aman dan terpercaya.
- Penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melanggar aturan dan mengedarkan produk ilegal.
- Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam memastikan keamanan obat tradisional.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan terlindungi dari risiko kesehatan akibat penggunaan jamu yang tidak aman.
Tinggalkan Balasan