JAKARTA, ForumNusantaraNews – Kalian harus mencerminkan kebersihan dan kesucian hati serta kesederhanaan sebagai penjaga dan pembela bangsa. Berikan kebanggaan untuk saudara dan orang tua yang ada di Papua, di mana kalian berasal. Papua merupakan bagian dari NKRI. Untuk itu, jaga Merah Putih dan NKRI Harga Mati.
Pesan ini disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) kepada para siswa lulusan Bintara Otonomi Khusus (Bintara Otsus) Kodam XVIII/Kasuari yang sedang menjalani Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri (Dikjurbaif) di Rindam Jaya, Jakarta, Jumat (11/06/2021), saat dirinya melakukan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pendidikan (Wasdaldik) terhadap mereka di tempat di mana para Bintara (berpangkat Sersan Dua) ini digembleng untuk menjadi seorang Prajurit Infanteri TNI Angkatan Darat.
Pada kegiatan Wasdaldik ini, Pangdam menemui dan bertatap muka langsung dengan para Prajurit Siswa Dikjurbaif Orang Asli Papua (OAP) tersebut sekaligus memberikan arahan, sebelum pendidikannya selesai dan akan ditutup dalam waktu yang tidak lama lagi.
Para prajurit siswa tersebut merupakan putra-putra terbaik tanah Papua Barat yang terpilih untuk menjadi prajurit TNI melalui program perekrutan Bintara Otsus yang dilaksanakan Kodam XVIII/Kasuari tahun 2020 lalu. Sebelumnya mereka telah selesai melaksanakan Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD dan ditempatkan pada kecabangan (korps) Infanteri sehingga harus menempuh Dikjurbaif sebelum berdinas di satuan masing-masing.
Kepada para Prajurit Siswa ini, Pangdam menekankan agar mereka mampu menunjukkan diri sebagai prajurit yang berasal dari Papua Barat, yang dapat bersaing dan sejajar dengan para prajurit lainnya yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Juga diingatkan Pangdam bahwa pendidikan yang sedang mereka tempuh itu tidaklah ringan, yang menuntut kemampuan fisik dan mental yang kuat, dalam menyelesaikan tahap demi tahap pendidikan dengan secara baik.
“Perlu kalian ingat, Prajurit TNI yang hebat terlahir dan terbentuk dari kesulitan. Untuk itu, Prajurit Siswa sekalian harus melaksanakan pendidikan ini secara tulus dan ikhlas, serta mengikuti proses belajar-mengajar dan berlatih secara baik, sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab,” kata Mayjen I Nyoman Cantiasa, jenderal bintang dua mantan Danjen Kopassus ini.
(Pendam XVIII/Ksr)
Tinggalkan Balasan