Sumenep FN: Ibadah haji merupakan ibadah wajib bagi setiap orang yang mampu ongkos pulang perginya dan merupakan ibadah yang sulit dinalarkan di banding pondasi Islam lainnya, ibadah haji selain menuntut pengorbanan harta , pengabdian fisik juga menuntut pengabdian spritual sebagai ibadah ruhiyah karena orang yang berhaji memulainya dengan keikhlasan kepada Allah.
Detail ibadah haji menunjukkan simbol komitmen bersama terhadap nilai nilai kemanusiaan, mengajarkan kepekaan sosial, empati terhadap yang lain dan pengakuan hak hak manusia yang merdeka dan bermartabat.
Darinya, sesudah dua tahun Jama’ah Calon Haji (JCH) Sumenep tidak jadi berangkat ke tanah suci Mekah karena sebab pengaruh musibah Covid. 19, maka Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Kholifah, SH., MH., M.Pd.I, mewakili Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi, SH., MH, sebab tidak sempat hadir untuk melepas JCH. Sumenep berangkat ke tanah suci Mekah, pada (18/6) di Gor Sumenep, dengan sedia Wakil Bupati Sumenep melepas JCH. Sumenep kisaran jam 1.00 Wib. dini pagi , tadi pagi.
Nyai Hj. Dewi Kholifah sangat bersyukur pada Allah karena Pemerintah Arab Saudi bisa mengizinkan pemberangkatan JCH. di seluruh dunia walau dengan kouta sangat terbatas serta Kab. Sumenep mendapatkan bagian, 380 JCH. untuk berangkat ke tanah suci Mekah.
Pun juga Wakil Bupati Sumenep sebelum melepas 380 para JCH. berdoa saran, agar para JCH. yang kini segera akan berangkat semoga diberi oleh Allah kekuatan lahir dan batin , kesehatan, ibadah lancar, punya predikat haji mabrur, selamat diperjalanan bisa kembali pulang berkumpul dengan sanak keluarganya setelah menunaikan ibadah haji.
Juga Wakil Bupati bersaran bagi para JCH. karena pengaruh perbedaan iklim antara Mekah dan Indonesia sangat beda jauh, maka berharap agar menjaga kesehatan, rajin iktikaf dan minum air zam zam yang banyak dan supaya menghindari keluyuran sebab bisa dapat berdampak pada pengaruh pada tubuh terhadap kesehatan para jama’ah haji. (Sim)
Tinggalkan Balasan