Pemdes Kutamanah Manfaatkan Program Ketahanan Pangan Guna Menghidupkan Kembali Perekonomian Desa

Forumnusantara.com- Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, Pentingnya menguatkan ketahanan pangan selain karena merupakan fondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya juga karena adanya ancaman krisis pangan dunia sebagai akibat dari fenomena perubahan iklim dan tren populasi penduduk dunia yang meningkat.

Upaya pemerintah untuk penguatan ketahanan pangan telah dilakukan dalam berbagai kebijakan. Salah satunya melalui Peraturan Presiden nomor 104 tahun 2021 tentang Rincian APBN TA 2022 disebutkan bahwa Dana Desa ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh persen).

Salah satu contohnya Desa Kutamanah Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta yang memanfaatkan program ketahanan pangan sebagai modal usaha guna menghidupkan kembali perekonomian di Desa.

“Kebijakan ini perlu dioptimalkan untuk pengembangan potensi Desa dan kawasan melalui berbagai macam komoditas pangan dengan memanfaatkan lahan Desa, lahan masyarakat, lahan yang telah mendapatkan ijin perhutanan sosial,” hal tersebut disampaikan Asep Samsudin kepada awak media, Senin (19/09/2022).

Lanjutnya, “Penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan dilakukan melalui pendekatan, diharapkan program ini dapat memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat Desa Kutamanah serta memiliki kemampuan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” ucap Asep.

 

Asep Samsudin Menambahkan, “Untuk Desa Kutamanah sendiri kita melakukan pembangunan jalan untuk akses pertanian dengan panjang 180 meter lebar 1 meter tujuannya agar mempermudah masyarakat membawa hasil panen, serta pengadaan bibit ikan patin,” bebernya.

“Kalau untuk hewani seperti pengadaan domba nantinya di alokasikan di tahap ketiga, sesuai apa yang telah diarahkan, kalau gak salah se-kecamatan Sukasari sama di tahap ketiga,” tambah Asep Samsudin.

“Semua yang telah dijalankan pemdes Kutamanah terkait program ketahanan pangan telah melalui mekanisme yang ada, mudah-mudahan diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat agar menghidupkan potensi dan menghasilkan finansial yang berkesinambungan bagi masyarakat,” Demikian Asep Samsudin.

(Dodi.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *