BlBlora :- Kuwari (Galian C) yang lokasinya berada di kawasan hutan KPH Perhutani Cepu, di Desa Semanggi Kecamatan Jepon Blora, adalah pemerataan tanah yang menggunung, untuk kepentingan akses jalan kegiatan operasional Pertamina Cepu.
Hal ini disampaikan oleh Imam Kasi PBB bersama Wiyoso KSS Legal Kepatuhan dan Kompers dan didampingi oleh Agung Sugihharta Kaur Pelaporan P KPH Hutan Produksi Cepu.Di ruang tamu,Senin 18/10/2021.
Ditegaskan oleh Wiyoso, sejak awal penggerukan tanah dikawasan hutan milik perhutani itu sudah sangat prosudural dan sesuai S.O.P.
Wiyoso sebagai KSS Legal Kepatuhan dan Kompers KPH Hutan Produksi Cepu, juga meluruskan terkait status hutan, bukanlah hutan lindung.
” Tapi kawasan hutan Reproduksi, kalau dimungkinkan sewaktu sewaktu bisa saja dilakukan peremajaan, demi kelangsungan produksi hutan.” tandasnya.
Sementara pemanfaatan kawasan lahan hutan perhutani KPH Hutan Produksi Cepu oleh Pertamina sudah mendapatkan Izin Pinjam Pakai kepada Pertamina Cepu.
Sesuai
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
Nomor : SK-237/1/KLHK/2020
Yang isinya adalah :
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Operasional.
Produksi Sumur Semanggi (SMG, P17S)Dan Jalan Akses Atas 4Nama.
SKK MIGAS-PT.Pertamina EP Seluas # 2.38 HA (Dua dan Tiga Puluh Delapan Perseratus Hektare ) Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Blora.Propinsi Jawa Tengah.
Masih kata Wiyoso, menurutnya bahwa Pengelolaan Pemarataan tanah sepenuhnya dilakukan oleh Pertamina.
“Perhutani hanya penyedia lahan untuk dipinjam pakai kepada Pertamina,”lanjut Wiyoso.
Disinggung hasil penggerukan tanah pembuangannya dibawa ke mana, Wiyoso menjawabnya, jika tanah urukan tersebut sepengetahuannya dibawa ke lokasi Pertamina.
Diapun membantah jika ada dugaan hasil urukan tanah itu dijual ke pihak lain.
“Bahkan urukan tanah jika ada warga yang membutuhkan dibagikan gratis.Tapi dengan syarat sebelumnya harus mengajukan permohonan,”jelasnya.
Namun Wiyoso juga tidak menampik. Dan mempersilahkan kepada Tim Media, kalau mau datang ke Pertamina, untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, terkait persoalan yamg sedang.dibahasnya.
“Karena kami tidak mungkin mengurusi dapur oranglain,”demikian kata Wiyoso.
Walau dalam perbincangan tidak sempat dibicarakan bentuk kerjasamanya seperti apa, dari kedua belah pihak.Antara Pertamina dan KPH Perhutani Cepu. (Ajas)
Tinggalkan Balasan