Sumenep Fn: Gejolak kian masyarakat di Kab. Sumenep, terkait tingkat kesadaran masyarakat akhir akhir ini, dalam mengikuti anjuran pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi mulai melonjak. mereka berbondong bondong mendatangi titik titik tempat pelaksanaan vaksinasi, baik di dusun dusun desa, di balai desa pun di Puskesmas di daerah kecamatan pun kabupaten sudah berjalan aktif.
Menurut INF. Heri Suharminto, Danramil Kec. Guluk Guluk, Kab. Sumenep ketika dikofirmasi di ruang tugasnya, (14/10) , menjelaskan dengan rinci terkait vaksinasi serentak , berasumsi atas dasar pengamatan Dandim Sumenep, “minimal akhir Desember 2021 , akan mencapai 50%, walau pun secara rata rata, hitungan bulan ini masih mencapai antara 20 sampai 25%, hal tersebut,- menurutnya-, juga akan menunjang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak dilaksanakan di akhir akhir tahun 2021.”
Selain itu, Danramil Guluk Guluk, bertutur tegas bahwa Sumenep masih termasuk golongan paling rendah se Jawa TImur, masih berada di level III. Otomstis dari langkah untuk mencapai minimal berada di level II, khusus di Daerah Kec. Guluk Guluk,- Komandan Heri, di sapa banyak kalangan,- bersama stack holder Koramil Guluk Guluk, stack holder Polsek Guluk Guluk, dan stack holder pemerintah Kecamatan Guluk Guluk, dan juga dengan para tenaga pendidik yang ada di Kec. Guluk Guluk, serta dengan para pengasuh pondok pesantren yang ada di Kec. Guluk Guluk, pun dengan para petugas Puskesmas Guluk Guluk, senantiasa melakukan antispasi kepada masyarakat , berupa Turba ke masyarakat dengan cara melakukan pertemuan resmi di balai balai desa dan di tempat lain yang di anggap relevan untuk diadakan pertemuan.
” Dari hasil pertemuan , maka hari demi hari masyarakat Kec. Guluk Guluk makin menyadari pada fungsi pokok kegunaan bervaksin secara serentak kecuali bagi masyarakat yang memang tidak boleh melakukan vaksinasi, seperti kena serangan jantung, diabetes, darah tinggi dan demam. Pun juga dari hasil pertemuan tersebut, masyarakat Guluk Guluk, hari demi hari bisa menepis adanya kabar hoax tentang vaksinasi.” Ujarnya lebih optimis.
Pada akhirnya pelaksanaan vaksinasi harus berubah jadwal, semula dilakukan vaksinasi di desa hanya dua desa, maka di akhir akhir bulan ini dilaksanakan tiga desa perhari, sedang pelaksanaan di Puskemas tiap hari dibuka, sesuai jam telah ditentukan oleh Kapus.
olehnya, Komadan Inf. Heri bersaran, ” setiap masyarakat butuh penjelasan mengenai vaksinasi, harus bertanya pada orang telah bertanggung jawab, untuk menghindari kabar kabar hoax yang sejak mula telah membiusi masyarakat.” Pesannya di akhir bincang bincang.(sim)
Tinggalkan Balasan