ForumNusantranews.com – Pamekasan
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) kembali merilis Top 1.000 Sekolah menengah atas di seluruh Indonesia tahun 2021 berdasarkan nilai UTBK. Ranking sekolah ini dapat digunakan sebagai salah satu kriterium penentuan calon mahasiswa untuk diterima di sebuah perguruan tinggi negeri melalui jalur tanpa tes/undangan yang biasa kita kenal dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Dalam rangking tersebut, sebanyak 806 (80,6 %) sekolah menengah atas (SMA/MA/SMK) baik negeri maupun swasta didominasi dari Pulau Jawa yang terbagi atas 6 provinsi. Sisanya, 19,4% merupakan sekolah-sekolah dari luar Jawa. Di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, terdapat 132 sekolah masuk dalam Top 1.000 Sekolah. Di Provinsi Banten terdapat sebanyak 49 sekolah; Jawa Barat 169 sekolah; Jawa Tengah 211 sekolah; Daerah Istimewa Yogyakara 83 sekolah dan di Provinsi Jawa Timur terdapat 162 sekolah bergengsi.
Di Pulau Madura misalnya, seperti tahun sebelumnya, hanya terdapat dua sekolah menengah atas yang masuk dalam Top 1.000 Sekolah di Indonesia, yaitu SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Sumenep. Kedua sekolah tersebut menunjukkan performa peningkatan ranking dibandingkan tahun 2020. Pada tahun 2021, ranking SMAN 1 Sumenep naik menjadi 623 dari posisi 670 pada tahun 2020. Demikian pula ranking SMAN 1 Pamekasan pada tahun ini naik menjadi 330 dari posisi 356 pada tahun sebelumnya.
Ranking SMAN 1 Pamekasan di tingkat Provinsi Jawa Timur juga mengalami kenaikan, yaitu menempati ranking 26 dari posisi 52 pada tahun 2020. Adapun nilai rata-rata UTBK alumni sekolah tersebut yang dicapai pada tahun 2021 sebesar 544,3, sedangkan nilai pada tahun 2020 sebesar 536,9. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan nilai UTBK sebesar 1,38 % dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai tersebut diperolah dari nilai rata-rata UTBK semua alumni yang ikut serta dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun tertentu.
Nilai UTBK sebagai kriterium utama ranking sekolah merupakan salah satu faktor penentu lolos tidaknya calon mahasiswa untuk diterima di sebuah perguruan tinggi negeri. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi kelolosan calon mahasiswa dalam SNMPTN dapat dibedakan menjadi 3 faktor, yaitu: siswa, sekolah dan faktor lain. Faktor siswa menjadi penentu utama, meliputi: ranking siswa di sekolah; nilai rapor keseluruhan, nilai per matapelajaran atau kesesuaian kompetensi dengan program studi yang dipilih; konsistensi nilai atau trend nilai dari semester 1 sampai semester 5; prestasi luar sekolah seperti juara olimpiade, lomba karya tulis ilmiah, prestasi di bidang seni dan olah raga, dan sebagainya.
Faktor sekolah sangat ditentukan oleh nilai UTBK alumni sebelumnya, karena dapat mempengaruhi masuk tidaknya dan posisi ranking dalam Top 1.000 sekolah secara nasional. Kriterium ini berpengaruh signifikan di dalam penerimaan calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SNMPTN. Faktor sekolah juga dipengaruhi jumlah siswa yang berasal dari satu sekolah yang memilih program studi yang sama di PTN yang sama pula; ada tidaknya alumni yang diterima melalui jalur SNMPTN tahun sebelumnya; serta akreditasi dan prestasi sekolah.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi kelolosan calon mahasiswa di sebuah PTN melalui jalur undangan diantaranya adalah: keketatan dalam program studi pada PTN yang dipilih; track record alumni seperti prestasi di kampus atau ada tidaknya black list alumni di sebuah program studi PTN tertentu; serta aturan khusus yang berlaku di setiap PTN.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ranking sekolah memiliki kontribusi besar dalam menentukan kelolosan alumninya di perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN. Namun demikian, tidak semua siswa kelas 3 dapat mendaftarkan diri untuk masuk PTN melalui jalur tersebut; tetapi hanya siswa-siswa yang masuk dalam daftar eligible di sekolah yang bersangkutan.
Narasumber, Sundahri FP UNEJ
Jurnalis, Junaidi
Tinggalkan Balasan