TULUNGAGUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali menggelar prosesi jamasan atau siraman pusaka tombak Kanjeng Kyai Upas pada Jum’at (20/08/2021) yang Bertempat di Dinas perpustakaan dan Kearsipan.
Berbagai serangkaian acara dilakukan sebelum prosesi jamasan Pusaka ini, malam hari sebelumnya dilakukan malam tirakatan oleh sesepuh, tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Kepatihan dan dilanjutkan pagelaran wayang kulit pada malam harinya usai jamasan.
Tarian Reog Kendang SMPN 3 Tulungagung
Jamasan Tombak Kyai Upas digelar satu tahun sekali, pada bulan Suro dalam penanggalan jawa. Ritual jamasan ini diawali dengan kirab kesenian Reog Kendang dan diringi dayang pembawa air dari 9 sumber mata air.Selanjutnya air ini lah yang diserahkan ke Bupati Tulungagung untuk dicampur dengan kembang 7 rupa, sebagai air jamasan.
Setiap tahunnya siswa SMPN 3 Tulungagung selalu mengiringi kegiatan ritual prosesi jamasan ini dengan kesenian tari reog kendang.Hal ini Dikatakan oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Tulungagung Drs Heni Hendarto M.Pd Melalui Wakasek Kurikulum Ahmad Syaiku S.Pd, “Tahun ini siswa ARPEGA atau SMPN 3 Tulungagung yang ikut kegiatan Jamasan sebanyak 37 siswa .Setiap Tahunnya Siswa Sini selalu dipilih untuk mengiringi kegiatan ritual jamasan tombak kyai Upas.
Lebih lanjut Syaiku menjelaskan,”Selama pandemi ini siswa tetap melakukan latihan rutin dengan menerapkan protokol kesehatan,karena reog kendang ini juga masuk ektrakurikuler sekolah dan ada pelatihnya juga,”ungkapnya.
Prosesi jamasan pusaka Kyai Upas ini rutin kita laksanakan tiap tahun, tepatnya 10 suro pada penanggalan jawa. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan yang maha kuasa, sekaligus sebagai permohonan dan harapan agar dimasa mendatang masyarakat Tulungagung semakin aman dan nyaman. Tentunya masyarakat Tulungagung mudah-mudahan terhindar dari segala malapetaka.
Tinggalkan Balasan