GORONTALO FN News – SMK PPN Gorontalo hingga saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Walau baru berdiri, sekolah yang dinakhodai Djamaluddin Hamid ini telah bertekad ingin menjadi Pusat Koleksi Tanaman dan Pusat Pembibitan.
Meski baru membuka satu jurusan yakni Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, kini pekarangan sekolah yang berdiri diatas lahan 1,5 Hekyat itu di kelilingi dan di penuhi berbagai jenis bibit tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, bunga, dan sebagainya.
“Ada 5 sampai 6 jenis mangga, bibit buah murbey ada 3 jenis, sirsak, markisa, kelapa, temulawak, kunyit, bunga rosella, telang, stevia, dan bibit lainnya yang hampir 100 jenis bibit yang kita sementara kembangkan disini yang seluruhnya merupakan hasil kerja para siswa,” Jelas Djamaluddin.
Selain itu juga lanjut dia, akan dikembangkan rumput untuk pakan ternak sehingga telah dipilih kambing sebagai ternak yang akan dikembangbiakan kedepan.
“Kita telah memilih kambing sebagai ternak yang akan dipelihara disini karena pakannya sudah ada dan tidak sulit lagi mendapatkannya. Kita juga akan membuat kolam ikan disini. Jadi siswa tidak saja terampil bertani tapi juga bisa beternak,” Sambungnya.
Dikatakan butuh waktu 2 sampai 3 tahun untuk menunggu hasil yang saat ini sementara dirintis, sehingga pada saatnya nanti sekolah tersebut bisa menjadi tujuan kunjungan wisata sekaligus edukasi misalnya bagi siswa SD, SMP, Mahasiswa serta masyarakat.
Hingga saat ini lanjut Djamaluddin, sekolahnya telah melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai pihak, seperti sejumlah perguruan tinggi, Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
“Alhamdulillah sekolah ini mendapat apresiasi dan dorongan dari berbagai pihak, baik masyarakat, ada juga beberapa pejabat dan tokoh masyarakat sudah datang berkunjung ke sekolah ini,” Imbuhnya.
Menurut Djamaluddin, apa yang dilakukannya ini semata-semata bertujuan agar siswa tidak saja menguasai ilmu pengetahuan secara teori tapi harus langsung dipraktekkan.
“Nantinya sekolah ini tidak saja menjadi pusat penelitian tapi dapat melatih dan membangkitkan jiwa pengusaha pada setiap anak didik kami. Mereka tidak saja bisa terampil dilahan tapi dilatih untuk bagaimana nanti hasil yang telah dibuat dapat menjadi sumber pendapatan dengan mereka sendiri yang memasarkannya,” Jelasnya.
Djamaluddin menyampaikan, untuk saat ini baru ada 23 siswa yang bersekolah ditempat tersebut ditambah lagi siswa dari sekolah lain yang sementara ini mengurus lolos butuh. Staf pengajar yang dimiliki merupakan guru untuk jurusan pertanian.
“Kita sudah merekrut tenaga pengajar yang produktif disamping juga guru umum. Juga fasilitas Laboratorium dan gedung dengan konstruksi dua lantai. Suport, perhatian dan bantuan tetap kami butuhkan demi perkembangan sekolah kedepan dan lebih khusus menciptakan anak-anak didik yang produktif dan unggul di bidang pertanian,” Pungkasnya.
Tinggalkan Balasan