SUSU KAMBING MURNI MENYEHATKAN DAN PROSPEKTIF

Forumnusantaranews,com – Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi merupakan salah satu pusat peternakan kambing etawa di kabupaten ujung timur Pulau Jawa, selain di Pesanggaran. Usaha multiple farming ini sudah dimulai 15 tahun lalu. Potensi ini didukung oleh ketersediaan pakan yang berlimpah karena daerah tersebut merupakan basis pertanian dan perkebunan. Peternak beralih dari beternak kambing lokal ke etawa karena potensi usaha dan keuntungan yang relatif lebih baik. Terlebih lagi akhir-akhir ini terdapat tren baru di mana mengkonsumsi susu kambing murni (mentah) sangat menyehatkan karena proteinnya tidak mengalami koagulasi. Selain itu, harganya 2 kali lipat lebih mahal dibandingkan susu sapi. Sudah barang tentu, jenis usaha ini memiliki potensi ekonomi kreatif yang perlu dikembangkan. Pada prinsipnya, dalam usaha ini, kebersihan kambing, pakan dan kandangnya memerlukan standar yang lebih baik dibandingkan dengan beternak secara tradisional, termasuk pula proses pemerahan susunya.

Proses pemerahan susu kambing etawa perlu dilakakuan secara higenis. Hal ini bertujuan agar susu hasil perahan dapat dikonsumsi langsung tanpa harus melalui perebusan yang akan mengurangi kualitas gizinya. Pemerahan ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan perlu memperhatikan beberapa hal berikut. Pertama, bagian putting dilap dengan kain yang sudah dibasahi dengan pembersih bakteri. Kedua, penampung susu menggunakan botol plastik berukuran kecil. Ketiga, posisi botol penampung agak miring pada saat proses pemerahan untuk mengurangi potensi kotoran masuk ke dalam botol. Selain itu, ukuran atau diameter mulut botol yang sempit juga memiliki fungsi yang sama, yaitu menjaga sterilitas susu. Sehingga susu yang dihasilkan layak dikonsumsi langsung.

Pada awalnya, mengkonsumsi susu kambing mentah, tanpa direbus terlebih dahulu merupakan sesuatu yang cukup menjijikkan bagi banyak orang. Namun, setelah mengetahui bagaimana cara pemeliharaan kambing dan teknik pemerahan yang higenis maka dapat mengubah stigma masyarakat, termasuk para turis yang datang ke Dusun Lerek, Desa Gombengsari. Memang pada mulanya susu yang diminum mentah dinilai berbau amis. Tetapi, setelah mengetahui proses di atas maka susu yang baru saja diperah dapat langsung diminum, akan terasa enak dan tidak berbau amis.  Potensi ekonomi kreatif ini juga memiliki peluang menarik minat wisatawan domestik maupun internsional untuk berkunjung ke kabupaten terluas di Jawa Timur tersebut, yang dikenal dengan julukan the Sun Rise of Java.

Penulis dan fotografer : Sundahri

Jurnalis : Junaidi

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *