TINDAKAN MEMBABI BUTA HARUS DIPERTANGGUNG-JAWABKAN


Pamekasan – Forumnusantaranews.com. Saya Junaidi adalah jurnalis Media Forum Nusantara yang bertugas di wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Pada 10 Agustus 2022 mengalami kekerasan secara fisik di Balai Desa Laden, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan.

Akibat peristiwa tersebut, saya harus masuk rumah sakit untuk diperiksa karena mengalami rasa sakit pada dada dan kepala. Disamping itu, saya juga telah melaporkan peristiwa tersebut kepada SPKT Polres Pamekasan. Surat Tanda Terima Laporan Polisi bernomor: TBL/B/149/VIII/2022/SPKT/POLRES PAMEKASAN/POLDA JAWA TIMUR.

Kronologis kejadian berawal dari saya kebelet buang air kecil di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Laden, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Karena sudah tidak tahan lagi, saya berhenti untuk buang air kecil di daerah TPU. Namun, niat tersebut gagal karena melihat ada dua orang naik sepeda motor berboncengan yang tidak dikenal dari jauh, seakan memantau saya. Gerak-gerik kedua orang tersebut mencurigakan. Karena perasaan tidak enak, saya bergegas untuk menanyakan langsung niat orang tersebut; namun, keduanya sudah pergi terlebih dahulu.

Berselang beberapa menit dari kejadian tersebut, ada beberapa orang yang menghampiri, mengintimidasi dan memaksa saya untuk mengakui perlakuan yang diduga meresahkan warga setempat.

”Ayo ngaku, kamu kan yang dengan sengaja memperlihatkan alat kelamin kepada para wanita yang berjalan di daerah TPU Desa ini,” demikian tuduhan dengan nada lantang yang disampaikan salah seorang yang menghampiri saya tersebut. Saya mengelak, karena tidak pernah melakukan hal itu. Saya hanya ingin buang air kecil di tempat tersebut. “Demi Allah dan rosulullah, saya tidak berniat buruk seperti apa yang anda tuduhkan”, saya jawab demikian.

Akan tetapi, mereka tidak percaya, sehingga saya memperlihatkan ID card kejurnalisan, bahwa saya adalah seorang wartawan. Namun, mereka tidak menggubris penjelasan saya. Seakan hanya merekalah yang paling benar dengan ucapannya.

Tidak hanya itu, usai adu argument panjang lebar, lalu saya diajak ke balai Desa Laden, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sekitar jam 11:20 WIB pada tanggal 10 Agustus 2022.

Sangat disayangkan, di balai desa bukan diamankan, melainkan saya mengalami kekerasan fisik akibat tindakan mereka yang membabi buta. Oknum tersebut terdiri atas Sekdes, perangkat desa setempat dan oknum Babinsa. Sehingga kepala dan dada sebelah kiri saya terasa sakit. Peristiwa ini disaksikan langsung oleh masyarakat dan Kamtibmas yang sedang bertugas.

Namun, saat pihak aparatur desa mendatangkan saksi, yang pernah mengalami kejadian dan mengakibatkan trauma, jawaban saksi tersebut menjelaskan bahwa bukan saya pelaku yang dimaksud.

Usai saya diintrogasi dan dianiaya, oknum Sekdes mengeluarkan surat pernyataan lengkap dengan materai untuk saya tanda tangani. Karena saya tertekan dan takut akan adanya penganiayaan kembali, tanpa dibaca terlebih dahulu maka saya langsung menanda tanganinya.

Atas dasar peristiwa di atas maka saya memohon dengan hormat kepada PT Media Forum Nusantara dan Aliansi Wartawan Seluruh Indonesia untuk menerjunkan tim advokadnya untuk mengawal saya hingga kasus ini selesai sampai tuntas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *