Probolinggo,forumnusantaranews.com – Dalam rangka memperingati Hari Santri tahun 2022 Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Festival Halal di Pondok Pesantren Assulthon, Jumat (21/10). Festival Halal ini digelar selama 3 hari mulai tanggal 21 hingga 23 Oktober dengan menghadirkan berbagai produk halal UMKM.
Kepala DKUPP Fitriawati dalam laporannya menjelaskan kegiatan ini untuk meningkatkan informasi dan pengetahuan terkait sertifikat halal kepada masyarakat. “Sekaligus sebagai upaya pengembangan usaha dari produk halal untuk pelaku UMKM Kota Probolinggo, menumbuhkan dan meningkatkan produk yang memiliki sertifikat halal dan memperluas pasar dari produk yang memiliki sertifikasi halal,” ujarnya.
Festival Halal diikuti 100 pelaku usaha yang terdaftar dalam Sehati (sertifikasi halal gratis), 25 toko retail seperti KDS, GM, Bolinggo, rengganis, Indomaret. Tujuannya, toko retail dapat melihat langsung produk halal yang diharapkan dapat dipasarkan di toko tersebut.
Wali Kota Habib Hadi mengapresiasi kegiatan ini untuk menambah sinergi antara pemerintah dengan stakeholder dan masyarakat. Menurutnya, pengembangan UMKM tidak hanya dipandang melalui produknya saja tapi sekaligus meningkatkan semua lembaga pendidikan khususnya pondok pesantren agar mempunyai olahan khas masing-masing.
Habib Hadi menyampaikan, sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo, UMKM harus diberikan ruang atau akses untuk memasarkan produknya. “Saya ucapkan terima kasih pelaku usaha retail sudah hadir disini, mudah-mudahan partisipasi dan kebersamaan untuk memberikan wadah bagi hasil olahan UMKM lokal Kota Probolinggo sehingga kolaborasi ini sangat penting. Jika ada kendala segera didiskusikan dengan PD (Perangkat Daerah) terkait sehingga bisa menyalurkan produk sesuai dengan kewajiban kita,” tuturnya.
Tercatat jumlah UMKM di Kota Probolinggo tahun 2022 mencapai 19.753. Dari jumlah itu, yang bergerak di sektor makanan dan minuman mencapai 6.325 UMKM (32%) dan yang telah bersertifikat halal sebanyak 321 UMKM.
Dengan banyaknya pelaku UMKM namun belum tercukupi sarana dan prasarananya, maka melalui DPUPR pembangunan jogging track mulai Gladak Serang tembus ke Taman Maramis. Nantinya di sisi kanan dan kiri akan menjadi spot UMKM.
“Jika ini sudah terwujud tentunya wadah bagi pelaku UMKM akan sangat nyaman karena ada perhatian dari pemerintah. Jadi pemerintah bukan hanya memperhatikan, mendukung, memberikan sertifikat halal, membantu izin-izin saja. Tetapi tidak memberikan fasilitas sama halnya tidak menyelesaikan masalah,” bebernya.
Wali Kota Habib Hadi berpesan pada pelaku UMKM jika produknya sudah laris maka mutu kualitasnya jangan berkurang. Ia juga menyarankan agar pelaku UMKM bisa berdiskusi dengan pengusaha retail untuk memberikan gambaran terkait produknya. “Saya berharap agar pelaku UMKM terus berusaha meningkatkan daya saing dan tidak berpangku tangan. Pemerintah akan terus mendorong supaya bisa bangkit, tumbuh dan berkembang. Mari kita dukung upaya mewujudkan pelaku UMKM yang sejahtera demi Kota Probolinggo yang hebat dan handal,” harapnya.
Dalam kegiatan ini, wali kota juga menyerahkan simbolis sertifikat halal kepada 5 pelaku UMKM yaitu Eva Ressa Food (aneka minuman olahan), Tiara Prihandini (olahan kripik tempe), Darmi Asih, Mar’atus Sholihah dan Supita Maharani (minuman olahan) serta mengunjungi stan produk UMKM halal.
“Saya tertarik dengan beberapa produk UMKM, rasanya cocok dan kemasannya juga menarik untuk ditaruh di store kami. Artinya produk ini recommended dijual di pasaran,” ujar Ismail dari toko roti Libelle.
Sabtu (22/10), di Festival Halal akan digelar sarasehan pelaku usaha dan pendamping halal; pentas seni pencak silat dan gelar produk halal UMKM. Berikutnya, di hari ketiga (23/10) ada sosialisasi pembiayaan syariah; hiburan seni hadrah dan lomba produk halal. (Sin)
Tinggalkan Balasan