Varian Omicron Covid 19 Kerap Menyerang Anak di Usia 6 Sampai 11 Tahun , Kadiskes Sumenep Himbau Segera Lakukan Vaksinasi

Sumenep FN: Varian omicron Covid 19 kerap kali menyerang anak usia antara 6 -11 tahun,  oleh sebab itu pemerintah Kab. Sumenep mulai awal Februari 2022 terus menggalakkan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi ke lembaga lembaga pendidikan kawasan Kab. Sumenep di jenjang pendidikan dasar,  agar supaya anak di usia tersebut kebal terhadap virus membahayakan  nyawa anak  generasi Indonesia.

Sebenarnya program vaksinasi untuk anak didik di usia tersebut sama halnya dengan imunisasi, sebuah kegiatan program pemerintah yang biasa dijalankan sejak mula, namun bentuknya lain. Kalau dulu berbentuk vaksinasi kebal penyakit cacar, akan tetapi di tahun ini berupa vaksinasi kebal corona virus jenis varian omicron kepada anak didik di usia 6-11 tahun.

Menurur pemaparan Agus Mulyono, Kadiskes Sumenep tatkala dikonformasi tadi siang, (22/2) di ruang tugas, maka dengan tutur bahasa yang lugas, mencerminkan analisa tentang pentingnya diadakan sosialisasi vaksinasi, sekaligus memulai vaksinasi kesetiap anak yang masih duduk di bangku pendidikan sekolah dasar, sebab varian omicron Covid 19,  sering menyerang  anak usia masih duduk di bangku pendidikan tingkat pendidikan tersebut,   dan  untuk seterusnya, dilakukan program vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun.

Di sisi lain , H. Agus , disapa oleh kian kalangan, menyinggung soal pelaksanaan vaksinasi buster, bentuk program vaksinasi  ketiga  khusus bagi para kelompok lansia. Baginya menyinggung soal para Lansia sudah  melaksanakan  vaksinasi booster pertama , maka vaksinasi booster kedua, tidak usah menunggu waktu 6 bulan, dalam waktu 3 bulan, maka diperbolehkannya  melakukan vaksinasi lagi.

Dihimbau bagi orang tua wali, anak seusia tersebut, agar supaya   bisa memberi arahan dan nasehat yang baik kepada anak, agar turut mendaftarkan diri untuk segera melakukan vaksinisasi di lembaga sekolah masing masing   secara serentak tanpa ada unsur pemaksaan.

Pun juga disebut olehnya, bahwa pelaksanaan vaksinasi tersebut merupakan  bentuk kepedulian negara terhadap bangsanya , untuk melindungi bangsa, demi keselamatan bangsa dari serangan corona virus, maka tidak perlu khawatir dan takut untuk dilakukan oleh petugas terkait program  vaksinasi. (Sim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *