Wakil Bupati Panen Jagung Bersama Petani.

Lampung Utara -ForumNusantaranews.com Wakil Bupati Lampung Utara, Ardian Saputra, panen Jagung seluas 40 Hektar bersama para Petani di Kecamatan Sungkai Barat tepat Desa Kubu Hitu.

“Alhamdulillah hari ini kita panen jagung bersama para Petani. Untuk luasnya ini ada 40 Hektar Jagung,”ucap Ardian di sela-sela melakukan Pemanenan Jagung bersama jajarannya dan masyarakat, Rabu (08/03/2023).

Menurut dia, dengan adanya Panen Raya ini petani Jagung di Kabupaten Lampura bisa jauh lebih berkembang lagi. Kemudian keluhan-keluhan yang disampaikan para Petani salah satunya tingginya harga bibit dapat didengar langsung oleh Pemerintah Pusat.

“Kita harapkan para Petani ini bisa lebih sejahtera lagi. Dan keluhannya bisa didengar langsung oleh Pemerintah pusat melalui kawan-kawan media,”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Lampura Tomy Suciadi mengatakan, Kecamatan Sungkai Barat adalah salah 1(satu) Kecamatan yang menjadi Sentra Jagung. Dalam 1(satu) Desa saja seperti di Kubu Hitu luas jagung yang di tanam lebih dari 40 hektar.

“Alhamdulillah kita sangat berterimakasih sekali kepada Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati Ardian karena sudah sangat mendukung sekali Pertanian di Daerah Sungkai Barat ini,”kata dia.

Tomy Suciadi menambahkan, Terkait pendistribusian Pupuk Bersubsidi yang sering tidak tepat waktu datangnya, sudah dikoordinasikan pihaknya dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan Kementrian agar bisa diberikan saat masuk masa tanam.

“Sudah kita sampaikan keluhan Masyarakat ini, untuk pupuk sendiri kita minta agar mereka mengirimkan saat masuk masa tanam, sehingga para petani tidak kebingungan lagi,”pungkasnya.

Tampak Hadir dalam Panen Raya Jagung tersebut, Asisten l Mankodri, Kadis PMD Abdulrahman, Kadis Pertanian dan Peternakan Tomi Suciadi, dan Jajarannya, Kadis Perumahan dan Pemukiman, Erwin Saputra, Sekertaris Kominfo Luzirwan, Kabag Hukum Iwan Setiawan, Kabag Kesra Apriyadi, Camat Sungkai Barat Rifalsyah, Kapolsek, Danramil, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda dan warga setempat. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *