
Tangerang, Forum Nusantara – Dugaan penyelewengan dana anggaran Covid 19 yang di mana total dana anggaran nya sebesar Rp 1. 090,400,000 dari Pemda di duga di berikan ke masyarakat sebesar Rp 300. 090,400,000 di berikan ke masyarakat.
Sementara untuk dana anggaran Covid 19 Rp 700 Juta tidak tau arah nya dan tidak jelas kepada siapa di berikan dana tersebut.
Adapun rincian dari dana anggaran Covid 19 bisa di namakan Bantuan Setor Tunai (BST) Dana Desa (DD) di tahun 2020 Desa Kandawati, Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang, di duga kuat melibatkan oknum perangkat desa setempat.
Sebelumnya, sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Stor Tunai Dana Desa (BST DD) di Desa Kandawati, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang mengaku kecewa. Lantaran BST tahun 2020 yang seharusnya di terima sebesar Rp 2,7 Juta, berkurang Rp 800 ribu hingga Rp 1.700 ribu per KPM.
Jika merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (KPM) Nomor 50/PMK.07/2020 tentang Perubahan Kedua atas 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa, tiga bulan pertama KPM mendapatkan BST sebesar Rp 600 ribu per bulan. Sementara tiga bulan berikutnya KPM berhak mendapatkan BST sebesar Rp 300 ribu per bulan. Sehingga jika ditotal Rp 1,8 juta (3 bulan) ditambah Rp 900 ribu (3 bulan), padahal KPM berhak menerima Rp 2,7 juta.
Tapi anehnya di Desa Kandawati malah mendapatkan dana tersebut bervariasi. Ada yang
Rp 900 ribu, 1.200 ribu dan 1,800 ribu.
Sejak awal, “ungkap warga kandawati yang tak ingin disebutkan namanya, sistim pemberian BST dan KPM di antar ke rumah masing-masing warga oleh perangkat Desa, termasuk saya, namun anehnya bantuan yang saya terima kok gak sesuai apa yang pernah di sosialisasikan di Balai Desa dulu.
“Yang mendapatkan BST dan KPM selain saya juga ada yang di kurangi dan tetangga sebelah rumah saya juga sama ada pengurangan nilai nominalnya seperti ibu (Sa) inisial dan ibu (F) dan masih banyak yang lainya, saya menduga semua penerima bantuan di Desa Kandawati nasibnya sama seperti saya, uangnya di kurangi, “ungkapnya dengan nada kecewa. 27/05/2021.
Terpisah Sekdes Kandawati Saddat, saat di konfirmasi tim media melalui WhatsApp tentang sejumlah keluhan warga terkait adanya pemotongan bantuan BST dan KPM mengatakan, “Karena adanya pemerataan bang, ada musdesnya juga bang, dihadiri oleh ketua BPD, bimas, binamas dan anggota dari Kecamatan juga ikut rapat soal penyaluran BST dan dana anggaran Covid 19 tahun 2020, dan kata Sekdes
Untuk penyalurannya langsung ke pihak terkaitnya bang.
“Untuk permasalahan ini kami sudah Musdeskan Bang di hadiri BPD juga dan ini sebagai pemerataan penerima bantuan dana Covid 19, BST dan KPM,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Kandawati hingga berita ini di tulis belum bisa dimintai keterangan secara resmi mengenai dugaan pemotongan bantuan terhadap sejumlah wargannya.
Di sisi lain Ketua BPD mengatakan kalau pihak BPD mengenai penyaluran ke warga maupun data-data nya tidak di kasih kan ke pihak BPD.
Bahkan kata Ketua BPD saudara Hasim mengatakan kalau dirinya pernah mengatakan ke pihak Sekdes dan kata Sekdes bilang “ketua tidak perlu kuwatir akan adanya data-data ini, jika ada yang bocor kita bisa atur semuanya”.
Bahkan sebaliknya juga kata Kades Kandawati saudara Faisal juga mengatakan ” Sudahlah pak Ketua jangan bicarakan ini lagi, lebih baik pak Ketua ganti nomer aja dan pergi dari Desa Kandawati sementara”.
Dengan adanya stetmen dari Ketua BPD bisa di jadikan alat bukti jika Kades Kandawati di duga kuat melakukan tindak pidana korupsi bahkan bisa ke arah Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Dalam hal TPPU di permukaan persoalan ini menurut Nara sumber yang tidak mau di sebutkan namanya salah satu tim sukses dari Kades Kandawati berinisal H mengatakan kalau pihak Desa tidak memakai BRI Ling dari desa nya sendiri melainkan di desa lain dan di situ di duga istri muda dari Kades Kandawati bekerja sama dengan pegawai BRI dari desa lain terlibat dalam pencairan dana tersebut.
Dengan adanya hal ini kami mengharapkan pihak hukum bertindak tegas dengan melakukan lidik dari kasus korupsi di Desa Kandawati Kabupaten Gunung Kaler Kabupaten Tanggerang. (Tim).
Tinggalkan Balasan