Gelaran produk UMKM/IKM ini akan berlangsung selama 1 bulan, mulai tanggal 28 Oktober hingga 28 November 2021 mendatang. Gelar produk UMKM/IKM melalui program bela beli produk lokal UMKM sebagai langkah pemerintah untuk mendongkrak geliat perekonomian bagi pelaku UMKM/IKM di masa pandemi sekarang ini.
Sekitar 100 pelaku UMKM/IKM dengan 300 produk lokal Kota Probolinggo yang akan mengisi pameran tersebut. “Walaupun ada pembatasan-pembatasan untuk mencegah penularan covid-19 tetapi sektor usaha UMKM masih tetap bergerak. Bahkan ekspor produk UMKM Kota Probolinggo tetap berjalan tidak ada masalah. Artinya para pelaku usaha ini sudah memiliki kiat-kiat tertentu untuk tetap bisa survival di masa pandemi ini,” ujar Muhadjir.
Menko PMK, Muhadjir Effendy mengapresiasi kebijakan yang dibuat oleh Wali Kota Probolinggo terkait regulasi agar semua gerai atau supermarket memberikan tempat bagi produk-produk UMKM Kota Probolinggo. “Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya. Keberpihakan seperti inilah yang dipentingkan karena untuk saat ini UMKM tidak bisa dilepas untuk bertarung secara bebas. Masih perlu ada proteksi dan afirmasi dari pemerintah daerah setempat untuk menghidupkan UMKM di daerah masing-masing,” terangnya.
“Sektor formal terutama industri besar baru menyerap sekitar 10 persen angkatan kerja, sehingga tanpa UMKM kebutuhan lapangan kerja kita sangat berat. Karena seiiring dengan pandemi ini kemungkinan ada penambahan pengangguran sekitar 2 jutaan. Ini suatu langkah yang bagus usaha-usaha besar mau memberikan space atau tempat bagi UMKM untuk memasarkan produknya,” tutup Muhadjir.
Senada dengan Menko PMK, Kepala DKUPP Fitriawati menerangkan pihaknya akan terus mensupport para pelaku UMKM/IKM Kota Probolinggo agar tetap bisa memasarkan produk-produknya. “Ini adalah salah satu upaya menyiapkan dan memfasilitasi pemasaran UMKM, walaupun di tengah pandemi UMKM masih bisa bergerak. Melalui program bela dan beli produk UMKM kami sampaikan promosi ini baik melalui perangkat daerah, BUMN hingga keluar Kota Probolinggo. Harapannya UMKM di Kota Probolinggo bisa terus eksis tidak hanya secara online melalui digital marketing, juga bisa offline disini sekaligus sebagai sarana silahturahmi dan sharing dengan UMKM lainnya,” bebernya.
Sementara itu salah satu UMKM batik dan makanan, Isaida Latifa merasa senang karena omzetnya bertambah setelah produknya ikut tampil di pusat perbelanjaan Graha Mulia Toserba ini.
“Alhamdulillah antusias sekali orang-orang yang datang kesini. Mulai kemarin (28/10) omzet penjualan sudah meningkat, walaupun belum sehari sudah dapat Rp 321 ribu. Biasanya tidak sampai segitu,” ungkapnya. (Sin)
Tinggalkan Balasan