Sumenep FN: Berlian permata agama Islam, kala itu, Senin, 12 Rabiul Awal , tahun Gajah, dilahirkan ke dunia oleh seorang bunda Siti Aminah. Anak pria ganteng Tanah Suci Makkah, membuat para sastrawan Timur Tengah harus menuangkan syair syairnya. El Barzanji, salah satu pengumandang karya syair qosidah, lewat trik bahasa sastra yang sangat memukau, bikin takjub semua pembaca ketika dilantunkan bila bulan muludan rasul tiba.
“Anda kilau sejuk cahaya mentari. Anda bias sinar bulan purnama”, begitu di antara bunyi lirik arti untaian bahasa syair El Barzaji, lirik karya sastra bentuk puisi bahasa pujangga Mesir yang amat memukau para pendengar dan pemerhati kalimat sastranya, utamanya bila diiringi lantunan musik hadrah dan atau musik sholawat El- Banjari, sebagaimana saat peringatan Mauludur Rasul Muhammad Saw., di SDN. Bluto I, Kec. Bluto, Kab. Sumenep.
Riah peringatan di bulan kelahiran Rasululillah Muhammad Saw.,-sebagaimana penuturan Kepala Sekolah SDN. Bluto I, Ratna Ningsih, S.Pd.,- muludan merupakan sebuah acara rutinitas setiap tahun, sebagai bentuk realisasi tasyakur atas kelahiran beliau, karena beliau panotan bagi semua ummat Islam. Dan juga ,- menurutnya,- agar para siswa maupun siswi bisa mengenali lebih dalam terhadap beliau, kapan dilahirkan dan bagaimana cara dakwahnya.
Marak riah dan penuh semangat hadirin saat acara dimulai oleh tutur penjelasan da’iyah Hj. Tutik Badriyah, dengan ulasan arti penting sosok kelahiran Rasulillah Muhammad Saw. sebagi lentera ummat Islam seluruh alam dunia, pengajak ummat untuk menjadi ummat surgawi, pengangkis dari ruang kejumudan, menuju alam terang benderang.
DI acara sedang dilangsungkan oleh panitia, ( 05/11), di halaman sekolah dihadiri oleh segenap wali murid dan stack holder lembaga pendidikan tersebut, guna untuk mendengarkan dan meresapi isi ceramah Ibu Nyai Hj. Tutik Badriyah pun sebagai bentuk rasa hormat kepada Kepala Sekolah SDN. Bluto I, Ibu Ratna Ningsih. (sim)
Tinggalkan Balasan