Makassar, forumnusantaranews.com
Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia karena merupakan kebutuhan sehari-hari apalagi air bersih sangatlah mendesak.
Begitulah yang dialami warga sekitar kampung Alla-Alla RT07/RW08 dan RT02/RW03, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, menunggu belasan tahun bahkan sampai 25 tahun menanti pemasangan jaringan PDAM yang tak kunjung terealisasi permohonannya selama ini.
Ilyas Efendi Pali ( 63) warga RT07/RW08, Kampung Alla-Alla, seorang pekerja buruh harian lepas mengaku bahwa, sejak tahun 1997 dirinya mulai menempati rumahnya sampai saat ini meskipun sudah beberapa kali bermohon untuk pemasangan mendapatkan air bersih dari PDAM namun belum juga ada tanda-tandanya.
“Saya tinggal di kampung Alla-alla sejak tahun 1997, pada saat itu kesulitan mendapatkan air bersih dan terpaksa saya mengambil air di kompleks perumahan Kodam yang jaraknya lumayan jauh dengan berjalan kaki, itu saya lakukan bertahun-tahun untuk kelangsungan hidup keluarga, setelah dua tahun terahir ini saya membeli air bersih dari kompleks perumahan yang tak begitu jauh dari tempat tinggal saya.”
“Harapan saya kepada Bapak Walikota Makassar Muhammad Ramdhan Pomanto, agar kiranya memperhatikan kami rakyat kecil ini, 77 tahun Indonesia merdeka namun saya belum merasakan merdeka karena 25 tahun lamanya menanti pemasangan instalasi pipa PDAM namun sampai saat ini belum terealisasi.” Harap Ilyas di depan wartawan.
Hal yang sama juga di rasakan Jumarang melalui istrinya mengungkapkan bahwa dirinya mengaku sudah belasan tahun mendiami rumahnya dan saat itu pula dirinya pernah bermohon pemasangan instalasi pipa kepada PDAM.
“Sudah sekitar 12 tahun lamanya saya tinggal di rumah ini dan pernah saya bermohon beberapa kali ke PDAM untuk pemasangan istalasi pipa air bersih dirumah saya, namun sampai saat ini belum ada reaksinya, karena tidak ada kabar atau tanda-tanda dari PDAM maka terpaksa saya membeli air dan selang plastik 10 Rol untuk menyambung air bersih dari rumah warga ke rumah saya yang berjarak sekitar kurang lebih 300 meter demi kebutuhan untuk memasak, minum dan mandi, dari pada menunggu dari PDAM yang tidak jelas sedangkan kami membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami berharap kepada pemerintah Kota Makassat untuk dapat memenuhi keinginan kami yang sekian lama tak kunjung terealisasi yaitu adanya pemasangan intalasi pipa PDAM di rumah kami.” Ucapnya.
Ditempat terpisah Kadir(62) pemilik rumah permanen bersebelahan Pesantren berjarak sekitar 50 meter menyayangkan dan mempertanyakan sikap pihak PDAM yang dinilai diskriminasi terhadap dirinya.
“Saya kecewa menyayangkan dan mempertanyakan sikap PDAM kenapa pilih kasih kepada kami warga disini, kenapa cuma sampai di pondok pesantren saja pemasangan instalasi pipanya..? ada apa sebenarnya ini..?? adakah permainan..?? Sedangkan lokasi yang sama dan kami warga disini lebih duluan bermohon pemasangan di kampung ini di banding pesantren itu baru saja tapi kenapa dia lebih duluan di layani.” Ungkapnya kepada wartawan.
Hasil investigasi wartawan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah rumah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM berkisaran belasan rumah tinggal, dan warga berharap pihak PDAM Kota Makassar dapat merealisasikan keinginan warga yang selama ini diidamkan.
Dirut PDAM Makassar Beni Iskandar melalui Kabag Humas Idris, saat di konfirmasi wartawan via telpon mengaku baru mendengar keluhan warga itu, pihaknya akan melakukan survey lokasi.
“Kami baru mendengar keluhan warga tersebut, tentu kami akan melakukan survey lokasi terkait informasi ini kalau belum dilayani pemasangan instalasi pipa meteran ke rumah warga, bisa saja jaringan pipa induk di sekitar lokasi itu belum ada sehingga terhambat pelayanan pemasangan jaringan pipa ke rumah warga.” Jelasnya.
Tinggalkan Balasan