Awas! Penipu Berlagak Menemukan Barang

Foto. Ilustrasi Penipuan lewat Media Elektronik.

Lamongan.FNnews.com- Selasa (26/01) sekira pukul 13.15. Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dengan pura-pura berbuat baik dan seakan sudah mengenal akrab dengan nada lemah lembut pada calon korbannya. Namun akhirnya menjadi malapetaka bagi orang yang menolongnya.

Dalam percakapan lewat komunikasi elektronik yakni melalui sambungan telepon seluler seorang ibu rumah tangga menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengaku teman suaminya dan ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting untuk dibantu. Dalam percakapan selanjutnya penelepon mengaku teman dekat dan perlu bantuan segera. “Mas, aku Edi tolong dibantu, aku barusan menemukan dompet di toilet pengisian bahan bakar (SPBU)  dekat rumah sampean yang berisi uang jutaan serta perhiasan emas 15 gram serta dua cincin kawin, kartu ATM bank M****  tapi gak ada KTPnya,” penjelasan pelaku yang menggunakan nomor Hp.0812-1610-7746.

Dia mengatakan bahwa dompet yang ditemukan sekarang diketahui oleh satpam tempat pengisian bahan bakar dan diminta oleh satpam tersebut.

Selanjutnya, pelaku mengatakan pada satpam bahwa dompet yang ditemukan itu milik saudaranya yang barusan ke toilet dan tergesa-gesa karena ke Surabaya.

Dalam percakapan berikutnya, Edi minta tolong dengan memberikan penjelasan dan supaya ditulis ciri-ciri barang yang ditemukan tadi. Apabila nanti   satpam minta klarifikasi pada orang yang ditelpon itu benar saudaranya yang memiliki barang tersebut, agar bisa memberikan penjelasan bahwa betul  barang yang tertinggal di toilet memang milik saudaranya.

Berikutnya Edi akan memberikan HPnya ke satpam agar korban mau menjelaskan perihal barang yang tertinggal di toilet tadi, betul miliknya. Sebelum HP di berikan ke satpam korban menanyakan pada pelaku. Karena Edi berjanji nanti uang yang ditemukan tadi akan dibagi berdua. “Iya mas ini mas Edi yang mana ya?”  Tanya korban yang hampir kena tipu ini.
“Aku Edi mas teman sampean, gak pean simpan tah nomorku ini,” sambungnya, seakan sudah akrab . Dan Edi masih berjanji bahwa nanti barang yang ditemukan tadi dibagi berdua saja. Dengan suara yang yang lembut namun tergesa-gesa agar secepatnya orang yang ditelpon itu mau mengakui barang yang ditemukan itu miliknya dan berbicara dengan satpam agar satpam mau memberikan barang tersebut melalui orang yang bernama Edi.

Namun setelah agak lama perbincangan diulur akhirnya Edi menutup dan mengakhiri perbincangan tadi. “Ya sudah mas kalau begitu,” langsung  dimatikan telpon selulernya.

Sebaiknya teliti dan memahami jika ditelpon orang yang minta pertolongan jangan sampai terbawa alur percakapan yang belum kita kenal apalagi minta tolong yang akan memberikan imbalan tertentu. Kadang kebaikan seseorang akan menjadi pintu masuk orang jahat untuk mengambil keuntungan. FNnews/Ari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *