Tanah Bumbu,Forumnusantaranews.com
Tanah Bumbu,Kamis 17 Oktober 2024.Jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) turut menyaksikan kehadiran pendongeng kondang ternama di Indonesia dialah Awang Prakoso.Awang Prakoso hadir menyajikan dongeng yang penuh makna.ditengah pelaksanaan pengajian rutin di Pendopo Serambi Madinah,Samping Kantor Bupati Tanah Bumbu.Jl.Darma Praja Kelurahan Gunung Tinggi Batulicin.Pada kamis pagi (17/10/2024).
Jajaran Pemkab Tanbu beserta ASN dan pegawai lainnnya,hikmad menyimak makna yang dipetik dalam dongeng tersebut,terkait pola pengasuhan anak yang tepat,melalui cara persuasif dan penuh sentuhan psikologi anak. sehingga bisa menurut apa maunya orang tua.menurut Awang Prakoso,mendidik anak adalah sebuah proses yang tak mengenal kata selesai.menurutnya,tidak ada ilmu manapun,yang bisa seperti sulap atau adakadabra,bahwa si anak langsung pintar atau hebat maupun kreatif.
Hal ini,membutuhkan sentuhan komunikasi yang disebut komunikasi persuasif.sehingga menjadikan anak-anak itu cerdas atau baik.
“Ini yang kadang kala kita sebagai orang tua lupa,kalau anak semasa kecilnya di timang timang,namun selagi SMP maka si anak jalan sendiri sendiri seperti mengarah ke hal negatif ,” ungkapnya.
Awang menambahkan lagi,menjadi seorang ayah itu,bukan menyiapkan rumah megah dan segala fasilitasnya saja,tetapi bagaimana kita mampu membangun sumber daya manusia yang kelak anak-anak menjadi manusia yang terpilih dan luar biasa.seiring pertumbuhan anak masuk aqil balik, disitu akan berhadapan sebuah perubahan prilaku,maka tugas ibu adalah,mengarahkan tentang bagaimana adab anak terhadap orang lebih tua begitu pula pada temannya,maka sang bapak harus mendukungnya.si bapak pun,punya tanggung jawab besar tentang bagaimana melatih kemandiriannya.
Terkait upaya pengasuhan anak yang lebih baik,pihaknya bersama rekan perlindungan anak Se-Indonesia melalui kampung dongeng Indonesia, telah berkomitmen untuk menguatkan orang tua agar membesarkan volume cintanya kepada anak.kalau Cinta kepada anak katanya,yang pertama harus mengasuh namun bukan hanya sebatas memberi fasilitas dan kenyamanan pada anak,tapi bagaimana bisa berinteraksi antara orang tua dan anak.
Meski singel parent,namun hadirnya seorang ayah itu,tidak hanya fisiknya tetapi sosoknya,sebagaiman diketahui Rasullullah,SAW ketika dilahirkan tanpa ayah tapi,beliau masih memiliki kakek dan paman yang begitu luar biasa menerapkan prinsip prinsip hebatnya,hingga kemudian menjadi Uswatun Hasanah untuk ditiru dan diteladani umat sedunia.
” Apa yang sudah dilakukan nabi kita Muhammad Rasulullah,SAW maka,itu akan menjadi nilai yang mengantarkan kita kepada Allah SWT sebagai seorang ayah atau ibu yang bertanggung jawab kepada anak-anaknya.
” Hal ini,sesuatu yang tidak bisa kita toleransi lagi,bahwa kita harus serius memiliki satu keterlibatan interaksi yang tidak hanya fisik,tetapi pikiran ,perasaan dan perkataan.termasuk perbuatan yang harus diberikan kepada anak-anak kita.ingat seringkali anak gagal mendengarkan,tapi tidak pernah gagal dalam meniru ,” tutupnya.@mir,FNNews.com
Tinggalkan Balasan