Catatan : J. Faruk Abdillah. *)
Bursa calon Sekda Sumenep mulanya riuh di akhir Desember. Namun belakangan ini mulai reda dan nyaris tak terdengar. Peristiwa ini mengingatkan saya pada laporan berita Tabloid Mingguan Berita (TMB) PRO RAKYAT yang saya pimpin ditahun 2018 yang mengulas para kandidat Sekda Sumenep. Dengan berjibun alasan dan ulasan ; rapat redaksi PRO RAKYAT menjagokan Edy Rasiadi yang pada saat itu sebagai Kadis PU Binamarga. Bersamaan dengan takdir Allah ; ternyata Edy Rasidi terpilih sebagai Sekda Sumenep dan dilantik 25 Juni 2018.
Kali inipun saya tergelitik untuk mengurai ‘benang kusut’ polemic calon Sekda yang akan digelar beberapa bulan kedepan. Kawan-kawan muda banyak yang cukup berani melontarkan nama beken sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Sumenep dan mendukung terang terangan. Namun tidak disertai alasan dan analisis yang dalam. Misalnya Farid Gaki, Fauzi AS CEO Mami Muda dan sejumlah wartawan di Sumenep.
Sementara di lingkup pejabat senior di Pemkab malah lebih seru lagi dalam memperbincangkan suksesi Sekdakab dari tangan Edy Rasidi kepada penggantinya. Dan merekapun terang-terangan menyebutkan deretan nama-nama yang cukup mentereng dan elite. Misalnya Ir. Didik Wahyudi ( Asisten), R. Abd. Rahman( Samsat Perizinan) , Arif Firmanto ( Bappeda), Eri Susanto ( PU Binamarga ), Agus Dwi Saputra ( Dinas Pendidikan) dan Chainur Rasyid ( Dinas Pertanian ).
Dari sejumlah nama tersebut ; merekapun membuat catatan penting kepada sejumlah pejabat yang disebutnya, sebagai bentuk dukungan dan koreksi atas keinginan mereka agar setidaknya lahir Sekda Baru yang kinerjanya se All out Sekda Edy Rasiadi ; “ Syukurlah Jika diatasnya” selorohnya.
Nama Ir. Didik Wahyudi misalnya ; disebut-sebut oleh mereka sebagai birokrasi tulen yang tegas dan smart. Namun diperkirakan ia menunggu saat yang tepat, karena usianya masih cukup muda. Namun skillnya terbilang greng dan moncer , bisa saja merebut mahkota Sekda dari seniornya tanpa diduga-duga. Sementara R. Abd Rahman, Agus Dwi Saputra dan Chainur Rasyid menurut mereka prestasinya walau tidak mentereng, bisa saja debutnya melejit saat injury time jelang seleksi Sekdakab.
Namun para Senior di Pemkab menduga, pertarungan sengit akan terjadi antara Eri Susanto Vs Arif Firmanto dengan se abrek alasan yang rasional. Arif dikatakan oleh mereka adalah sosok pribadi yang basic keilmuannya di bidang pertanian dan sangat lama bertugas di Dinas Pertanian. Ia masih kerabat dekat Bupati Sumenep H. Ach. Fauzi Wongsojudo. Ia dikenal familiar dengan banyak orang ; walau kelahiran diluar kota Sumenep. Kedekatannya dengan Bupati Fauzi ; tentu punya nilai plus-plus yang tak akan didapat dalam nilai test seleksi calon sekda nantinya. Sejumlah pejabat senior Pemkab menengarai Bupati Fauzi akan memilih Arif Firmanto dengan factor tersebut, walapun dikemudian hari bisa dituduh Nepotisme. Tapi bisa juga ditepis dengan alasan professional.
Sementara Eri Susanto disaat mudanya sudah cukup dikenal luas di Sumenep ; rumahnya di Kelurahan Kepanjin dijadikan tempat diskusi politik, sehingga Eri ikut dikenalnya. Disamping itu orang tuanya H. Ali Buhari sangat dikenal dikalangan ASN Sumenep, karena mantan pejabat Pemkab. Dan di Era Reformasi, H. Imam Buhari melenggang di Gedung DPRD Sumenep sebagai anggota dewan dari PDIP. Ia duduk sebagai anggota dewan Bersama sederet tokoh berdarah Marhen, misalnya Adzim Alkam dan H. Suwarso. Saya tau persis mereka ; karena saya ikut club tenis anggota DPRD Sumenep ( SENATOR ) dan Saya, Rifai (Komisi Informasi ,) Kawim ( Sekdis ), Bambang Irianto (PU) 4 hari dalam seminggu bertemu mereka.
Keunggulan lain Eri Susanto dari sisi pertemanan dan penguasaan culture Sumenep; Eri Susanto tentu cukup mumpuni, terlebih Ia cukup panjang jejak kariernya di Pemkab Sumenep dan kuasai banyak hal. Dan yang paling urgen, Eri memilki DNA murni dari Bung Karno yang senafas dengan MH. Said Abdullah.
Pertarungan Eri versus Arif diyakini puncak suksesi Sekdakab Sumenep. Dan inilah yang sebenarnya yang ditunggu para birokrat Pemkab, karena dengan Sekda yang piawai ; tata kelola pemerintahan Bupati H. Ahmad Fauzi akan terbangun dengan moncer, untuk menderek Bupati Fauzi ke panggung politik di Pilgub Jatim 2029. ( bersambung )
*) Advokat, Budayawan, Wartawan Senior, Ketua DPC Peradin Sumenep, Ketua DPC GRAPZI Sumenep berdomisili di Surabaya.
Tinggalkan Balasan