Pemkab Lakukan Pendampingan Dan Pengawasan Pelaksanaan Vaksinasi PMK

Probolinggo,forumnusantaranews.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian (Diperta) melakukan pendampingan dan pengawasan pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Pakuniran, Senin (7/8/2023).

Kegiatan pendampingan dan pengawasan pelaksanaan vaksinasi PMK ini melibatkan Medik Veteriner Muda pada Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Machrus didampingi oleh Petugas Teknis Peternakan Kecamatan Pakuniran.

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi PMK di lapangan.

“Selain itu, untuk mendampingi teman-teman petugas teknis di lapagan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi PMK di lapangan,” katanya.

Niko menerangkan ada sekitar 72 ekor ternak sapi yang sehat dan kebetulan mendapat vaksinasi PMK. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah bahwa pelaksanaan vaksinasi PMK ini akan terus dilakukan oleh kabupaten/kota di seluruh Indonesia, bukan hanya di Kabupaten Probolinggo.

“Semua ternak yang rentan PMK seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi itu divaksin PMK supaya Indonesia bebas PMK dan meningkatkan daya jual ternak. Sebab setelah divaksin PMK ternaknya sehat. Apalagi vaksin PMK ini gratis,” jelasnya.

Selain itu jelas Niko, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pengawasan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pelaku usaha peternak yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo untuk tidak segan-segan meminta vaksinasi PMK kepada para petugas teknis peternakan maupun dokter hewan setempat.

“Walaupun PMK saat ini melandai, tetapi pelaksanaan vaksinasi PMK harus tetap dilaksanakan karena itu program dari pemerintah pusat. Saat ini sudah ada 29 provinsi seluruh Indonesia yang terjangkit PMK,” terangnya.

Niko berharap para peternak ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan vaksinasl PMK. Apabila masyarakat tidak mau ternaknya divaksin, maka PMK tidak akan selesai. Sebab penularan PMK sangat masif dan dikhawatirkan ada mutasi dari virus PMK.

“Diharapkan para peternak yang ternaknya belum pernah divaksin segera divaksinasi PMK setiap tahun dilaksanakan 2 kali. Setelah pertama yang dilakukan, maka sebulan kemudian divaksin lagi. Baru setelah itu baru 6 bulan sekali. Kambing, kerbau, domba, sapi dan babi itu harus divaksin PMK,” pungkasnya. (wan/sin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *