MANOKWARI, ForumNusantaraNews – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., didampingi para pejabat Kodam menggelar silaturahmi bersama Komisariat Daerah (Komda) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Provinsi Papua Barat, di Officer’s Mess Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Kamis (25/8/2022).
Dalam kesempatan ini, Ketua APHI Papua Barat, Haryoto menyampaikan atas nama Dewan Pengurus Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia terima kasih kepada Pangdam XVIII/Kasuari dan jajaran yang telah berkenan memfasilitasi untuk dapat memberikan arahan secara langsung kepada APHI dan anggota terkait dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada di Papua Barat.
“Tentunya upaya ini perlu kita apresiasi bersama karena TNI telah melakukan beberapa hal menyangkut stabilitas keamanan sehingga mendukung keterjaminan usaha para pemegang perizinan pengusaha pemanfaatan hutan saat ini dan tentunya di masa yang akan datang,” tuturnya.
Di samping itu, aspek keamanan ini merupakan salah satu faktor pendukung untuk menjamin berjalannya kegiatan perusahaan dalam rangka meningkatkan pengelolaan hutan secara lestari.
“Ke depan harus memahami kondisi keamanan di lapangan sebagai landasan dalam bekerja karena kondisi lapangan khususnya keselamatan SDM merupakan unsur yang tak terpisahkan untuk menjamin berjalannya pengelolaan hutan itu sendiri,” ungkapnya.
Menyikapi apa yang disampaikan oleh Ketua APHI Papua Barat, Pangdam menyampaikan bahwa dalam tugas dan tanggung jawab itu ukurannya adalah negara dan bangsa untuk memberikan keamanan.
“Sejatinya keamanan itu terletak dalam konteks kebersamaan yang hakikatnya adalah kita saling mengisi, mendukung, membackup, mengingatkan bahkan saling membela. Dari situ hasil terakhir untuk menyatakan hasil aman secara keseluruhan mari kita jawab bagaimana adanya suatu kontribusi yang baik terhadap masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa kondisi Papua Barat saat ini dalam kondisi aman, boleh dikatakan juga nyaman, terbukti dengan kemarin 77 tahun Kemerdekaan RI di wilayah Papua Barat berlangsung dengan aman juga kondisi sosial masyarakat berjalan dengan baik.
“Namun dalam kondisi secara khusus yang coba saya angkat di sini dalam rangka kita melihat potret keamanan itu sendiri bahwa masih ada sekelompok kecil masyarakat kita yang mungkin dengan cara berpikirnya sampai dengan sekarang ini yang jelasnya sudah terjadi suatu perubahan,” ucap Pangdam.
Ia menambahkan, kondisi wilayah di Papua Barat saat ini tidak dalam kondisi Daerah Operasi Militer namun dalam kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang berjalan secara normal yang boleh dikatakan adalah tertib sipil sehingga dengan penegakkan hukum yang paling utama.
“Harapan yang perlu saya sampaikan di sini yang pertama bahwa keamanan di Papua Barat ini menjadi tanggung jawab kita bersama baik aparat keamanan Pemerintah, Swasta dan tentunya seluruh masyarakat. Yang kedua dari kebersamaan itu saya mengajak kita mulai membangun. Yang paling penting adalah keberadaan kita dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Pangdam. (Pendam XVIII/Ksr)
Tinggalkan Balasan